Penghitungan Inflasi di Kabupaten Rembang - Berita - Badan Pusat Statistik Kabupaten Rembang

Pada tahun 2024 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Rembang sebesar 91,45 ribu atau 14,02 persen.

Untuk mendapatkan data BPS, silahkan datang ke Pelayanan Statistik Terpadu BPS Kabupaten Rembang, Jl. Pemuda Km.1 Rembang pada hari kerja mulai pukul 08.00 s.d 15.30 WIB.

Saat ini Publikasi Kabupaten Rembang Dalam Angka 2024 sudah tersedia dan dapat diakses disini.

Penghitungan Inflasi di Kabupaten Rembang

Penghitungan Inflasi di Kabupaten Rembang

22 Januari 2016 | Kegiatan Statistik


Pengertian Inflasi menurut konsep BPS adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum, barang dan jasa tersebut merupakan kebutuhan pokok masyarakat atau turunnya daya jual mata uang suatu negara. Dalam penghitungan inflasi akan sering disebut istilah IHK (Indeks Harga Konsumen) yang artinya suatu indeks, yang menghitung rata-rata perubahan harga dalam suatu periode, dari suatu kumpulan barang dan jasa yang dikonsumsi oleh penduduk/rumah tangga dalam kurun waktu tertentu.

     Statistik harga, khususnya statistik harga konsumen dikumpulkan dalam rangka penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK). Penghitungan IHK ditujukan untuk mengetahui perubahan harga dari sekelompok tetap barang/jasa yang pada umumnya dikonsumsi masyarakat. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan (inflasi) atau tingkat penurunan (deflasi) dari barang/jasa kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

     Indeks Harga Konsumen Indonesia dihitung dengan rumus Laspeyres termodifikasi. Dalam penghitungan rata-rata harga komoditas, ukuran yang digunakan adalah rata-rata aritmatik, tetapi untuk beberapa komoditas seperti beras, minyak goreng, bensin, dan sebagainya digunakan rata-rata geometri.

     Mulai Januari 2014, IHK disajikan dengan menggunakan tahun dasar 2012=100 (IHK sebelumnya menggunakan tahun dasar 2007=100. Pada tahun 2016 ini BPS Kabupaten Rembang tetap melaksanakan penghitungan inflasi seperti tahun-tahun sebelumnya. Proses penghitungan inflasi mulai dari pengumpulan data harga, pemeriksaan, pengolahan data, dan rilis nilai inflasi di BPS Kabupaten Rembang di bawah tanggung jawab seksi Statistik Distribusi. Barang dan jasa yang dikumpulkan dikelompokkan ke dalam tujuh kelompok pengeluaran yaitu: bahan makanan; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; sandang; kesehatan; pendidikan, rekreasi dan olah raga; serta transpor, komunikasi dan jasa keuangan. Setiap kelompok terdiri dari beberapa sub kelompok, dan dalam setiap sub kelompok terdapat beberapa komoditas. Lebih jauh, komoditas-komoditas tersebut memiliki beberapa kualitas atau spesifikasi.

     Di Kabupaten Rembang terdapat 2 pasar yang dijadikan sebagai responden, yaitu pedagang di Pasar Rembang dan Pasar Lasem. Untuk harga barang dan jasa ditanyakan kepada pedagang di pasar tradisional, sedangkan untuk komoditas yang tidak terdapat di pasar tradisional ditanyakan di pasar modern (toko/swalayan), dan outlet. Proses pengumpulan data harga masing-masing komoditi diperoleh melalui wawancara langsung kepada pedagang eceran.

     Frekuensi pengumpulan data harga berbeda antara satu komoditas dan komoditas lainnya., tergantung karakteristik masing-masing komoditas yaitu fluktuasi harga, untuk Kabupaten Rembang adalah sebagai berikut:

  • Pengumpulan data harga beras dan beberapa komoditas yang termasuk ke dalam kebutuhan pokok dikumpulkan setiap minggu pada hari Senin dan Selasa (meliputi beras, tepung terigu, daging ayam, daging sapi, ikan, susu, telur, tahu, tempe, bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe rawit, minyak goring, gula pasir, semen, bahan bakar rumah tangga, dan emas perhiasan) dengan menggunakan kuesioner HK 1.1

  • Untuk beberapa komoditas bahan makanan, data harga dikumpulkan setiap dua minggu sekali, hari Rabu dan Kamis pada minggu pertama dan ketiga. (meliputi mie instan, ikan segar, ikan yang diawetkan, sayuran, sabun, dan bensin) Dengan menggunakan kuesioner HK 1.2

  • Komoditas bahan makanan lainnya, makanan yang diproses, minuman, rokok dan tembakau, data harga dikumpulkan bulanan pada hari Selasa menjelang pertengahan bulan selama tiga hari (Selasa, Rabu, dan Kamis), yaitu meliputi tepung beras, daging kambing, rempela hati ayam, makanan bayi, makanan jadi, buah, bumbu, rokok dan tembakau dengan menggunakan kuesioner HK 2.1

  • Data harga untuk barang-barang tahan lama dikumpulkan secara bulanan pada hari ke-5 sampai hari ke-15 (meliputi perlengkapan rumah tangga, sandang, obat-obatan, jasa perawatan jasmani, dan kosmetika) dengan menggunakan kuesioner HK 2.2

  • Data harga barang dan jasa dikumpulkan bulanan pada hari ke-1 sampai hari ke-10 (meliputi biaya tempat tinggal, bahan bakar, penerangan dan air, perlengkapan rumah tangga, jasa pendidikan, kursus/pelatihan, perlengkapan/peralatan pendidikan, rekreasi, olahraga, transport, komunikasi dan pengiriman, sarana dan penunjang transport, jasa keuangan) dengan menggunakan kuesioner HK 3.

     Setiap kegiatan dalam pengumpulan data pastilah selalu terdapat kendala.Kendala yang sering dihadapi petugas survei harga adalah responden yang kadang merasa bosan, namun petugas lapangan selalu mempunyai cara agar mereka mau menjawab pertanyaan, misalnya dengan mengajak bercanda dan juga membeli pada responden barang-barang yang petugas butuhkan untuk keperluan sehari-hari. (WSL)

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Kabupaten RembangJl. Pemuda Km. 1

Rembang - Jawa Tengah

Indonesia

59218

Telp/fax. (0295) 691040

Email : bps3317@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik