Bulan Agustus 2019 di Kabupaten Rembang terjadi inflasi sebesar 0,24 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 135,28. Angka tersebut lebih rendah bila dibandingkan bulan Juli 2019 yang mengalami inflasi sebesar 0,25 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan Makanan, sebesar 0,84 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,51 persen; kelompok sandang sebesar 0,05 persen, serta pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar, 0,01 persen. Sementara ada kelompok yang mengalami penurunan harga (deflasi) yaitu diantaranya kelompok makanan Jadi, minuman Rokok dan Tembakau sebesar 0,39 persen; Sedangkan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan serta kelompok Kesehatan tidak mengalami perubahan/relatif stabil.
Penyebab utama inflasi Rembang Agustus 2019 adalah naiknya harga cabai merah, cabai rawit, dan harga daging ayam, sayur-sayuran dan buah-buahan (Anggur, jeruk,melon, pisang dan pepaya), tahu mentah dan tempe. Sedangkan yang menahan laju inflasi adalah turunnya harga beberapa kelompok sayuran yaitu wortel, tauge, kol putih dan buncis. Selain itu kelompok buah-buahan seperti jeruk juga mengalami penurunan harga.
Laju inflasi tahun kalender Agustus 2019 sebesar 2,1 persen, lebih tinggi 0,24 persen dibandingkan laju inflasi tahun kalender Juli 2018 yaitu sebesar 1,86 persen. Sedangkan laju inflasi “year on year” (Agustus 2019 terhadap Agustus 2018) sebesar 2,95 persen, lebih tinggi dibandingkan laju inflasi “year on year” (Agustus 2018 terhadap Agustus 2017) yang mengalami inflasi 2,00 persen.
Pada Agustus 2019 inflasi Nasional sebesar 0,12 persen dengan IHK sebesar 138,75, sedangkan Jawa Tengah mengalami inflasi sebesar 0,33 persen dengan IHK sebesar 136,14. Dari enam kota SBH di Jawa Tengah, 4 kota mengalami inflasi dimana inflasi tertinggi terjadi pada Kota Kudus sebesar 0,82 persen dengan IHK sebesar 144,56 kemudian diikuti Kota Semarang dan Kota Purwokerto sebesar 0,47 persen dan 0,42 persen dengan IHK masing-masing sebesar 136,02 dan 134,79. Kemudian Kota Cilacap mengalami inflasi sebesar 0,33 persen dengan IHK sebesar 140,58. Sementara Kota Surakarta mengalami deflasi sebesar 0,16 persen dengan IHK sebesar 132,18 dan Kota Tegal sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 134,22.