Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi di Kabupaten Rembang Bulan September 2019
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
Bulan September 2019 di Kabupaten Rembang terjadi deflasi sebesar 0,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 134,99. Angka tersebut lebih rendah bila dibandingkan bulan Agustus 2019 yang mengalami inflasi sebesar 0,24 persen. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 2,35 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,11 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,08 persen.
Penyebab utama deflasi Rembang September 2019 adalah turunnya harga cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, telur ayam ras, daging ayam ras, gas elpiji 3 kg dan harga gula pasir. Sedangkan komoditas yang mengalami laju inflasi adalah naiknya harga komoditas beberapa bahan pokok, diantaranya beras, minyak goreng, ikan kakap merah, sayuran yaitu tomat dan kembang kol serta semen. Sementara dari kelompok Kesehatan juga mengalami kenaikan yaitu Tarif Rumah Sakit. Selain itu kelompok buah-buahan seperti jeruk juga mengalami kenaikan harga dan kelompok sandang seperti kaos dalam pria (Singlet) dan seragam sekolah pria dan wanita serta buku-buku pelajaran juga mengalami kenaikan harga.
Laju inflasi tahun kalender September 2019 sebesar 1,88 persen, lebih tinggi 0,17 persen dibandingkan laju inflasi tahun kalender September 2018 yaitu sebesar 1,61 persen. Sedangkan laju inflasi “year on year” (September 2019 terhadap September 2018) sebesar 2,80 persen, lebih tinggi dibandingkan laju inflasi “year on year” (September 2018 terhadap September 2017) yang mengalami inflasi 2,43 persen.
Pada September 2019 Nasional mengalami deflasi sebesar 0,27 persen dengan IHK sebesar 138,37, sedangkan Jawa Tengah mengalami deflasi sebesar 0,24 persen dengan IHK sebesar 135,81. Dari enam kota SBH di Jawa Tengah, semuanya mengalami deflasi dimana deflasi tertinggi terjadi pada Kota Purwokerto sebesar 0,50 persen dengan IHK sebesar 134,11 kemudian diikuti Kota Cilacap dan Kota Tegal sebesar 0,46 persen dan 0,34 persen dengan IHK masing-masing sebesar 139,93 dan 133,77. Kemudian Kota Surakarta mengalami deflasi sebesar 0,26 persen dengan IHK sebesar 131,83, Kota Semarang sebesar 0,18 persen dengan IHK sebesar 135,78 dan deflasi terkecil adalah Kota Kudus sebesar 0,16 persen dengan IHK sebesar 144,33.