21 Desember 2020 | Kegiatan Statistik
#SahabatData
Pandemi Covid-19
membawa dampak yang luar biasa kepada kondisi sosial masyarakat, seperti risiko
peningkatan kemiskinan dan pengangguran.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan
Indoesia per Maret 2020 mengalami kenaikan menjadi 26,42 juta orang. Dengan
posisi ini, persentase penduduk miskin per Maret 2020 juga ikut naik menjadi
9,78 persen. Di banding Maret 2019 peningkatannya mencapai 1,28 juta orang dari
sebelumnya 24,14 juta orang. Persentase penduduk miskin juga naik 0,37 persen
poin dari Maret 2019 yang hanya 9,41 persen.
Angka kemiskinan Indonesia pada Maret 2020 juga
meningkat 1,63 juta orang dari September 2019 yang mencapai 24,79 juta orang.
Persentase Maret 2020 ini naik 0,56 persen poin dari September 2019 yang hanya
mencapai 9,22 persen.
Dilihat
menurut provinsi, dampak Covid-19 yang baru terekam beberapa minggu dalam
survei BPS Maret 2020 menunjukan hampir seluruh daerah mengalami kenaikan. Dari
34 provinsi, 22 diantaranya mengalami kenaikan tingkat kemiskinan. Seluruh
provinsi di Jawa mengalami kenaikan kemiskinan.
Badan
Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Jawa Tengah menempati peringkat ketiga
secara nasional dalam pertambahan jumlah penduduk miskin per Maret 2020, di
bawah Jawa Barat dan Jawa Timur. Pertambahannya, hingga Maret 2020 tercatat
301.500 orang atau naik 0,83 persen di banding data September 2019.
Tidak terkecuali,
di Kabupaten Rembang juga mengalami kenaikan tingkat kemiskinan. Salah satu
faktor peningkatan kemiskinan tahun ini dipicu oleh hantaman pandemi Covid-19
yang mengakibatkan perubahan perilaku dan aktivitas ekonomi sehingga mengganggu
perekonomian yang pada akhirnya mempengaruhi pendapatan masyarakat. Sebelum
pandemi melanda, tren laju angka kemiskinan di Kabupaten Rembang terus
menunjukkan penurunan yang signifikan.
Bersumber data
Susenas Maret 2020, tercatat bahwa persentase penduduk miskin di Kabupaten
Rembang per Maret 2020 sebesar 15,60 persen atau naik sebesar 0,56 poin dari
posisi Maret 2019 sebesar 14,95 persen. Secara jumlah, penduduk miskin per
Maret 2020 bertambah menjadi 100,08 ribu orang. Jumlah tersebut naik 4,82 poin
dari Maret 2019 sebesar 95,26 ribu orang.
Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P1) maupun Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) tahun 2020 cenderung
sedikit mengalami peningkatan.
Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P1), merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran
masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. P1 tahun 2020 sebesar
2,44 meningkat dibanding P1 tahun 2019
sebesar 2,32. Indeks P1 yang meningkat menggambarkan rata-rata pengeluaran
penduduk miskin sedikit bergerak menjauhi garis kemiskinan. Di Kabupaten
Rembang, garis kemiskinan (GK) tahun 2020 sebesar Rp 403.932 per kapita per
bulan.
Sedangkan Indeks
Keparahan Kemiskinan (P2) memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran
diantara penduduk miskin. P2 tahun 2020 sebesar 0,53 meningkat dibanding tahun
2019 sebesar 0,48. Indeks P2 yang meningkat menggambarkan ketimpangan
pengeluaran diantara penduduk miskin semakin tinggi. (Jq)
Berita Terkait
Kualitas Pembangunan Manusia Rembang di Masa Pandemi
SPTK 2021 : Belajar menjadi Psikolog di masa Pandemi
Survei Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19
Survei Perilaku Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19
Survei Perilaku Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19
Susenas Maret 2020: Mendata 790 Rumah Tangga di masa pandemi COVID-19
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik
Kabupaten RembangJl. Pemuda Km. 1
Rembang - Jawa Tengah
Indonesia
59218
Telp/fax. (0295) 691040
Email : bps3317@bps.go.id
Tentang Kami