21 Desember 2020 | Kegiatan Statistik
#SahabatData, pernah dengar istilah IPM?
Indeks Pembangunan Manusia atau disingkat
dengan IPM merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur
keberhasilan pemerintan dalam membangun kualitas hidup masyarakat. IPM sebagai
salah satu indikator target pemerintah dalam pembangunan, ditunjukkan dengan
penuangan IPM dalam penentuan asumsi ekonomi makro.
Pandemi COVID-19 membawa pengaruh terhadap
pembangunan manusia di Indonesia, tak terkecuali IPM di Kabupaten Rembang. Hal
ini terlihat dari perlambatan pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
tahun 2020 dibanding tahun-tahun sebelumnya. IPM Kbaupaten Rembang tahun 2020
adalah sebesar 70,02 mengalami penurunan 0,13 poin dibandingkan capaian tahun
sebelumnya sebesar 70,15. Meskipun demikian, capaian ini sudah termasuk
kategori ‘tinggi’ dengan angka pencapaian IPM antara 70.0 - 79.9
Perlambatan pertumbuhan IPM tahun 2020 di
Kabupaten Rembang sangat dipengaruhi oleh turunnya rata-rata pengeluaran per
kapita yang disesuaikan. Indikator ini turun dari 10.551 juta rupiah pada tahun
2019 menjadi 10.328 juta rupiah pada tahun 2020.
Dari sisi pendidikan, pada tahun 2020
anak-anak berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 12,11
tahun atau hampir setara dengan lamanya waktu untuk menamatkan pendidikan
hingga setingkat Diploma I. Angka ini meningkat 0,01 poin dibandingkan tahun
sebelumnya yang mencapai 12,10 tahun. Selain itu, rata-rata lama sekolah
penduduk umur 25 tahun ke atas juga masih meningkat 0,01 tahun, dari 7,15 tahun
pada tahun 2019 menjadi 7,16 tahun pada tahun 2020.
Dari sisi kesehatan, bayi yang lahir pada
tahun 2020 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 74,55 tahun, lebih lama
0,12 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.
Bila dilihat perkembangan angka IPM selama
kurun waktu 2015-2020, pencapaian IPM Kabupaten Rembang selalu meningkat setiap
tahunnya, secara absolut mengalami kenaikan, hanya pada tahun 2020 yang sedikit
mengalami penurunan. Berturut dari tahun 2015-2020 yaitu 68,18 (2015); 68,60
(2016); 68,95 (2017); 69,46 (2018); 70,15 (2019); dan 70,02 (2020).
Dibanding dengan IPM Provinsi Jawa Tengah,
pencapaian IPM Kabupaten Rembang dari tahun 2015 sampai 2020 selalu dibawah angka
IPM Provinsi Jawa Tengah, yaitu 71,87.
Jika dibanding dengan wilayah-wilayah di
sekitar Rembang, pencapaian angka IPM Kabupaten Rembang lebih tinggi dibanding
Kabupaten Blora (68,84) dan Grobogan (69,87). Akan tetapi, IPM Kabupaten
Rembang masih lebih rendah dibanding pencapaian Kabupaten Pati (71,77), Kudus
(75,00) dan Jepara (71,99).
Di masa pandemi seperti saat ini, sektor
ekonomi di Kabupaten Rembang harus menjadi perhatian. Tingkat daya beli
masyarakat Rembang harus terus didorong. Begitu juga sektor kesehatan dan
pendidikan juga harus ditingkatkan. Ini merupakan kunci peningkatan IPM di
Kabupaten Rembang.
#SahabatData...jaga kesehatan dan keselamatan
ya. #ingatpesanibu, patuhi protokol kesehatan. Mari kita lindungi diri kita,
keluarga dan juga orang lain dari penyebaran covid-19.
Salam Sehat.
(Jq)
Berita Terkait
Kemiskinan Rembang di Masa Pandemi
SPTK 2021 : Belajar menjadi Psikolog di masa Pandemi
Survei Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19
Survei Perilaku Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19
Survei Perilaku Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19
Susenas Maret 2020: Mendata 790 Rumah Tangga di masa pandemi COVID-19
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik
Kabupaten RembangJl. Pemuda Km. 1
Rembang - Jawa Tengah
Indonesia
59218
Telp/fax. (0295) 691040
Email : bps3317@bps.go.id
Tentang Kami