Salah satu alat ukur untuk melihat pencapaian pembangunan perekonomian
adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB memberi gambaran seberapa
besar nilai tambah yang tercipta dari setiap sektor ekonomi dan pertumbuhan
tiap tahunnya. Dari data PDRB Kabupaten Rembang 2014, perekonomian Kabupaten
Rembang di dominasi oleh sektor pertanian, dengan kontribusi sebesar 30,23
persen. Dengan demikian, andil sektor non pertanian sebesar 69,77 persen.
Pemerintah Daerah Kabupaten Rembang tak hentinya melakukan pengembangan
semua sektor ekonomi yang ada untuk peningkatan kualitas kehidupan masyarakat,
khususnya sektor non pertanian. Di antaranya, sekarang ini sedang di jajagi
pembangunan pabrik konveksi yang diharapkan menyerap tenaga kerja hingga 8 ribu
pekerja dan pengembangan sektor pariwisata dengan melibatkan tenaga
ahli/konsultan di bidang terkait.
Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) menjadi satu momen yang pas untuk
memperbaiki dan mendapatkan seluruh data potensi ekonomi yang dipunyai. Hasil
SE2016 diharapkan menghasilkan potret perekonomian secara riil di Kabupaten
Rembang, dan mejadi satu-satunya data rujukan (ONE DATA) untuk perencanaan
kebijakan perekonomian di masa mendatang. Mengingat betapa strategisnya hasil
SE2016 untuk perbaikan ekonomi masyarakat, BPS Kabupaten Rembang melaksanakan “Sosialisasi
Sensus Ekonomi 2016” pada 1 April 2016 yang lalu. Kegiatan ini dimaksudkan
untuk menggelorakan semangat SE2016 dan menyebarluaskan informasi mengenai
pelaksanaan SE2016 ke semua pihak. Tentunya dengan harapan bahwa pada akhirnya
semua elemen mansyakat memiliki awareness
dan berperan aktif untuk menyukseskan SE2016.
Acara yang di helat di aula kantor Bappeda Kabupaten Rembang, di hadiri
oleh oleh SKPD terkait termasuk camat se-Kabupaten Rembang, pelaku
usaha dan ketua perkumpulan/asosiasi usaha. Mengawali sosialisasi, Sekretaris
Daerah Kabupaten Rembang, Hari Susanto, menyambut baik kegiatan SE2016 di
Kabupaten Rembang yang hasilnya akan memberikan gambaran usaha
mikro, kecil, menengah dan besar dari usaha/perusahaan non pertanian sampai
wilayah administrasi terkecil (small area
statistics). Hal ini akan sangat membantu perencanaan pembangunan di
Kabupaten Rembang. Tak lupa, Sekda Kabupaten Rembang menghimbau kepada SKPD,
pelaku usaha dan masyarakat untuk bahu membahu mengerahkan semua potensi yang
ada untuk kelancaran pelaksanaan SE2016. Karena pada hakekatnya SE2016 bukan
hanya tugas BPS, tetapi tugas semua komponen bangsa dengan berbagai bentuk
partisipasinya.
Paparan mengenai kegiatan SE2016 disampaikan secara gamblang
oleh Kepala BPS Kabupaten Rembang, Muh. Saichudin. Penjelasan yang disampaikan
diantaranya meliputi; gambaran umum mengenai SE2016, maksud dan tujuan, cakupan
usaha dan aktivitasnya, metodologi, organisasi lapangan, manfaat dan contoh
pemanfaatan hasil Sensus Ekonomi. Dalam kesempatan yang baik tersebut, juga di
jelaskan secara singkat tentang BPS yang telah melaksanakan reformasi birokrasi
dengan core value-nya, yaitu: Profesional, Integritas dan Amanah.
Paparan diakhiri dengan pemberian informasi tentang Sekolah Tinggi Ilmu
Statistik (STIS).
Antusiasme dari peserta tampak dari kesungguhan mereka dalam
mengikuti setiap penjelasan dari Kepala BPS Kabupaten Rembang. Dari instansi
yang datang, mereka menginformasikan data yang mereka miliki untuk pemanfaatan
yang lebih luas di masa mendatang. Sedangkan dari perkumpulan dan asosiasi,
siap memberikan informasi tentang sensus ekonomi kepada pelaku usaha yang lain
dan siap memberikan data yang diminta oleh petugas sensus ekonomi Mei
mendatang. Singkatnya, mereka secara formal maupun non formal siap memberikan
bantuan dan dukungan terhadap pelaksanaan SE2016 mendatang.
Semoga dengan sosialisasi yang terus dilakukan oleh BPS
Kabupaten Rembang melalui berbagai media, akan membuat pelaksanaan SE2016 di
Kabupaten Rembang akan lancar dan
memenuhi harapan tinggi dari semua pihak.
MARI DUKUNG DAN SUKSESKAN SE2016,
untuk ekonomi Indonesia umumnya dan Kabupaten Rembang khususnya yang lebih
baik. (CAR).