Dalam rangka kegiatan
pengumpulan data rata-rata produksi palawija, Koordinator Statistik Kecamatan
(KSK) Sumber, Kaliori,
Kragan dan Sluke melaksanakan Ubinan Palawija (Ubi Kayu dan Kacang Tanah)
untuk subround III (bulan September-Desember) pada tanggal 20 Oktober 2016 di
Desa Mojokerto, Kecamatan Kragan. Di Wilayah tersebut hampir keseluruhan petani
mengusahakan kedua tanaman tersebut. Sampel ubinan yang akan diubin sebanyak 7
plot. Berdasarkan jumlah
sampel yang telah terpilih saat itu berhasil diubin 4 plot kacang tanah dan 3
plot ubi kayu.
Dari tiga plot ubinan ubi kayu diperoleh hasil dengan berat ubinan 33,5 kg, 12,71 kg dan
8,47 kg. Sedangkan empat plot ubinan kacang
tanah diperoleh hasil
0,83 kg, 2,66 kg, 2,56 kg dan 3,53 kg. Hasil
ubinan ini sangat bervariasi. Hal ini
biasanya tergantung dari tingkat kecukupan air, pada saat pemeliharaan tanaman tersebut.
Kendala yang dihadapi selama
kegiatan ubinan adalah Blok Sensus (BS) yang terpilih sebagai sampel ubinan
sering meleset dari perkiraan karena faktor perubahan cuaca. Artinya subround
tertentu di BS tidak mengusahakan tanaman padi atau palawija. Terkadang pada saat listing petani
masih mengusahakan tanaman tersebut, namun karena curah hujan yang tinggi
ataupun karena faktor kekeringan akhirnya petani tidak dapat
memanen tanamannya sesuai dengan perkiraan
bulan panen. Faktor hama atau sejenis penyakit yang sering mengganggu
perkembangan tanaman, hal ini juga mengakibatkan petani gagal panen sehingga
tidak bisa dilakukan ubinan. Kendala lain yang sering terjadi adalah terkait
dengan waktu panen yang selama ini sering terlewat. Artinya setiap KSK
berkunjung/mencari informasi untuk mengecek kapan waktu panen, disini terkadang
sudah lewat panen dan petani tidak menginformasikan ke petugas dan sebaliknya
terkadang KSK juga lupa untuk menanyakan kepastian waktu panen ke petani
dikarenakan padatnya kerjaan rutin yang harus diselesaikan KSK.
Berdasarkan pantauan dari
pengawas lapangan, dalam ubinan tersebut hal lain yang sangat menentukan
kualitas data produksi palawija adalah bahwa petugas (KSK) telah melakukan
ubinan secara baik dan benar. Mereka sudah paham dalam menentukan titik pusat
ubinan, cara memasang dan menggunakan alat ubinan yang benar. Proses ubinan
berlangsung lancar tanpa kendala berarti.
Harapannya semoga pelaksanaan ubinan kedepan bias mendapatkan hasil yang
lebih akurat dan petugas-petugas lapangan bisa mendapatkan informasi waktu panen yang
lebih tepat dan kendala-kendala
yang terjadi pada saat pengumpulan
data di lapangan bisa terselesaikan dengan baik yang akhirnya bias tercapai hasil yang
optimal dan data yang dihasilkan lebih berkualitas.
Setelah selesai
proses ubinan dan mencatat hasilnya,
Tim Ubinan BPS Kabupaten Rembang tidak lupa membawa komoditi ubi kayu dan kacang tanah hasil ubinan tersebut sebagai oleh-oleh dari petani untuk dibawa ke kantor untuk dinikmati bersama dengan dibuat aneka panganan yang lezat. (SR)