Pembangunan di sektor pertanian selain bertujuan meningkatkan produksi
pertanian juga untuk meningkatkan kesejahteraan rumah tangga pertanian. Subsektor
pada sektor pertanian yang memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan
pangan dan protein masyarakat adalah subsektor tanaman pangan dan peternakan.
Untuk itu diperlukan data yang dapat menggambarkan struktur ongkos usaha,
profil rumah tangga dan kondisi sosial ekonomi rumah tangga usaha tanaman
pangan dan peternakan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan data tersebut dilakukan
Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman Pangan dan Peternakan tahun 2017 (SOUT 2017).
Pendataan Survei SOUT dilaksanakan 3 tahun sekali dimana pelaksanaan
terakhir pada tahun 2014 lalu. SOUT 2017 merupakan titik lanjut dari hasil
Sensus Pertanian 2013. Hanya saja SOUT 2017 lebih menekankan pada struktur ongkos
dari usaha sektor tanaman pangan dan peternakan.
Tujuan pelaksanaan SOUT 2017:
- mendapatkan data statistik yang akurat tentang subsektor tanaman panagan
dan peternakan berupa gambaran yang jelas tentang struktur ongkos usaha rumah
tangga tanaman pangan dan peternakan di Indonesia
- Mendapatkan data mengenai
profil pengusahaan tanaman pangan dan peternakan
- Mendapatkan data mengenai keadaan sosial ekonomi rumah tangga usaha
tanaman pangan dan peternakan
SOUT 2017 dilakukan di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Cakupan komoditas tanaman pangan meliputi 8
(delapan) komoditas, yaitu padi sawah, padi ladang, jagung, kdelai, kacang
tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Sementara itu, cakupan komoditas
peternakan meliputi 12 (dua belas) hewan ternak, yaitu kerbau, sapi perah, sapi
potong, babi, domba, kambing, ayam kampung, ayam ras pedaging, ayam ras
petelur, itik, itik manila dan kelinci potong.
Guna mempersiapkan pelaksaan di lapangan nantinya, maka dilakukan
pelatihan terhadap calon petugas SOUT 2017. Pelatihan petugas SOUT 2017 di Jawa
Tengah terbagi menjadi 6 (enam) TC, yaitu TC Banyumas, Magelang, Surakarta,
Pati, Semarang, dan Pemalang.
Untuk TC. Pati peserta berasal dari Kabupaten Pati, Kudus, Jepara, Rembang
dan Blora. Pelatihan diselenggarakan di
Hotel Safin, Pati sebanyak 2 gelombang yaitu tanggal 14-18 Maret 2017
(Gelombang i) dan tanggal 19-23 Maret 2017 (Gelombang II).
Untuk Kabupaten Rembang jumlah peserta pelatihan
sebanyak 40 orang yang terdiri dari organik sebanyak 25 orang dan 15 orang dari
Mitra Statistik. Jumlah PML sebanyak 10
orang dan PCL 30 orang. Peserta pelatihan terbagi di 2 (dua) gelombang. Gel I
dan II masing-masing sebanyak 20 orang peserta. Pembukaan pelatihan dibuka langsung
oleh Kepala BPS Pati, Drs. Manggus
Suryono. Dalam sambutannya beliau sangat mengharapkan kepada calon petugas
SOUT 2017 agar dalam menjalankan tugas nantinya dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab, tepat waktu, sesuai SOP
dan tetap menjaga kualitas. Di samping itu juga para petugas harus memahami
materi pelatihan, baik terkait konsep definisi, metodologi dan cara pengisian
kuesioner yang baik dan benar sesuai yang
sudah diajarkan oleh instruktur.
Semoga materi yang disampaikan instruktur pada saat pelatihan
dapat menjadi bekal dan pedoman bagi peserta yang nantinya bisa diterapkan di
lapangan dan diharapkan saat pelaksanaan SOUT 2017 dapat mencapai hasil yang
optimal, tepat waktu dan berjalan dengan lancar serta menghasilkan data yang
berkualitas. (SR)