Konsep memajukan kesejahteraan umum, sebagaiman termaktub dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada alinea keempat,
merupakan konsep yang menggambarkan sebuah proses pencapaian tingkat
kesejahteraan masyarakat yang sekaligus menggambarkan perkembangan sosial
masyarakat (progress of society). Konsep
kesejahteraan, sebagaimana dinyatakan oleh para pendiri Negara Kesatuan
Republik Indonesia, tampaknya tidak hanya untuk menggambarkan kondisi
kemakmuran material (welfare, being-well
atau prosperity), tetapi juga
mengarah kepada konsep kebahagiaan (happiness).
Kebahagiaan memiliki makna dan cakupan yang tidak hanya terbatas pada kondisi
kehidupan yang menyenangkan (pleasant life)
dan kondisi kehidupan yang baik (being-well
atau good life), tetapi juga pada
kondisi kehidupan yang bermakna (meaningful
life). Dalam konteks ini, konsep kebahagiaan menjadi topik pembangunan
nasional yang mendapat perhatian lebih besar dibandingkan dengan konsep
kesejahteraan material maupun kemakmuran ekonomi.
Untuk mengukur kebahagiaan tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS)
melaksanakan Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) pada tahun 2017 dengan
cakupan seluruh provinsi di Indonesia, termasuk di Kabupaten Rembang. SPTK
tahun 2017 ini merupakan yang keduakalinya, setelah SPTK tahun 2014.
Pelaksanaan SPTK 2017 mencakup 75.000 rumah tangga sampel yang tersebar di
487 kabupaten/kota di 34 provinsi seluruh Indonesia. Rumah tangga sampel
dipilih dari 7.500 blok sensus yang merupakan bagian dari sampel Susenas Bulan
Maret 2017. Data yang dihasilkan dari kegiatan ini hanya dapat disajikan pada
tingkat nasional sampai dengan tingkat provinsi. Sedangkan di Kabupaten
Rembang, pelaksanaan SPTK 2017 terdapat jumlah sampel sebanyak 180 rumah tangga
yang terpilih dari 18 blok sensus, yang didata 6 petugas pencacah (PCS) dengan
jumlah pengawas/pemeriksa sebanyak 2 PMS.
SPTK 2017 adalah survei yang sedikit berbeda dengan kegiatan pengumpulan
data lainnya dan bersifat khas karena survei ini mengumpulkan data dari
responden berupa hasil penilaian yang bersifat objektif dan subjektif. Hasil
penilaian responden yang bersifat subjektif sangat terkait dengan unsur
psikologis yang perlu digali secara mendalam dengan mempertimbangkan kondisi,
situasi dan konteks yang dialami oleh responden. Data yang bersifat psikologis
tersebut perlu dikumpulkan oleh petugas pencacahan yang memiliki penguasaan
materi survei yang baik, mempunyai kemampuan berwawancara yang baik dan persuasif,
dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugasnya.
Data yang
dikumpulkan :
- Keterangan
umum anggota rumah tangga meliputi: nama, hubungan dengan kepala rumah tangga,
jenis kelamin, umur, status perkawinan dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan,
- Keterangan
individu responden terpilih meliputi: kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan
pendapatan, kesehatan, keharmonisan keluarga, waktu luang, kehidupan sosial, lingkungan
dan keamanan,
-
Keterangan
perumahan dan aset rumah tangga mencakup: status penguasaan dan luas bangunan
tempat tinggal, kualitas bangunan rumah (lantai, dinding, dan atap), fasilitas
rumah (sumber penerangan utama, bahan bakar utama untuk memasak, tempat buang
air besar, dan sumber air minum ) dan kepemilikan aset rumah tangga untuk
kenyamanan hidup.
-
Keterangan
evaluasi kehidupan responden mencakup: afeksi
(perasaan), eudaimonia (makna hidup)
dan evaluasi hidup.
Secara
umum, SPTK 2017 bertujuan untuk mendapatkan informasi rinci tentang tingkat
kebahagiaan yang diukur dengan berbagai variabel objektif dan subjektif yang
relevan. Sementara itu tujuan khususnya adalah :
1. Untuk
menghitung Indeks Kebahagiaan 2017
2. Untuk
menghitung Indikator Modal Sosial 2017
“Seberapa puas Anda
dengan pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki?” Muncul jawaban tidak terduga
dari responden, yang menyatakan kurang puas meskipun sudah berpendidikan tinggi
dengan ijazah S1. Tapi ada juga yang berpendidikan SD, tingkat kepuasannya
lebih tinggi daripada yang tamat S1.
Hal yang sama
terjadi pada pertanyaan “Seberapa puas dengan pendapatan rumah tangga?”
Bagaimana
dengan Anda?
Bahkan mungkin
anda yang malah terkaget-kaget mendapat pertanyaan “Terlintas pikiran untuk
mengakhiri hidup?”
Dan masih
banyak pertanyaan selanjutnya yang dapat memperlihatkan perasaan Anda yang
selama ini mungkin tidak pernah anda tampilkan.
Kuesioner SPTK
2017 diakhiri dengan dengan pertanyaan “Seberapa bahagia Anda dengan kehidupan
secara keseluruhan?”
Hanya
Anda sendiri yang tahu jawabannya... dan semoga Anda bahagia ... Kita semua
bahagia... Aamin... (AH)