Selama ini pengumpulan data luas panen
baik padi maupun padi palawija masih menggunakan metode konvensional dengan
menggunakan daftar isian Statistik Pertanian (SP). Berdasarkan Metode tersebut,
pengumpulan data luas panen masih berdasarkan pada hasil pengamatan mata
petugas sebagai pengumpul data (eye estimate).
Memang secara praktek di lapangan metode tersebut mudah untuk dilaksanakan
tetapi penggunaan metode tersebut masih memiliki kekurangan, yaitu rendahnya
akurasi dan waktu pengumpulan data yang cukup lama.
Di sisi lain program pemerintah
dalam meningkatkan kapasitas produksi pertanian guna terwujudnya swasembada
pangan harus tersedia data statistik produksi padi yang akurat yang dapat
digunakan pemerintah untuk mengambil kebijakan secara tepat terkait upaya untuk
menjaga ketahanan pangan khususnya
mengenai kebijakan cadangan beras pemerintah, impor beras dan stabilisasi harga
beras.
Menyikapi hal tersebut, di sini BPS
menggandeng Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melakukan pendataan luas panen padi dengan
metode baru yaitu Kerangka Sampel Area
(KSA) yang proses pendataanya menggunakan satelit dan perangkat lunak. Lewat metode ini, data
statistik pertanian yang dikumpulkan diharapkan menjadi lebih akurat dan tepat
waktu dibandingkan menggunakan metode konvensional.
Tujuan KSA dilakukan
adalah untuk mengestimasi luas panen padi secara lebih akurat dengan cara
mengumpulkan foto tanaman padi pada berbagai fase tanam yaitu mulai fase
pengolahan lahan hingga fase pengolahan pasca panen (satu musim tanam).
Pelaksanaan pengumpulan data statistik
pertanian dengan metodologi KSA di Pulau Jawa ini merupakan tindak lanjut
pengembangan dan perbaikan dari kegiatan uji coba sebelumnya yakni Uji Coba KSA di Kabupaten Indramayu dan
Garut pada tahun 2015. Dari hasil uji coba tersebut disimpulkan bahwa metode
baru KSA ini layak diimplementasikan ke skala provinsi hingga nasional.
Sehingga pada tahun 2017 ini, pelaksanaan KSA difokuskan untuk
provinsi-provinsi di Pulau Jawa kecuali
Provinsi DKI Jakarta. Komoditas yang dicakup dalam kegiatan ini hanya komoditas
padi. Dalam kegiatan ini dilakukan pengamatan fase tumbuh padi pada titik-titik
pengamatan dalam sampel segmen.
Untuk sampel di Kabupaten
Rembang sebanyak 94 sampel segmen yang dilaksanakan sampai dengan 4 tahap selama
4 bulan kedepan mulai bulan Mei sampai Agustus 2017. Jumlah petugas sebanyak 26
orang dengan PCS (organik dan mitra) sebanyak 20 orang dan PMS 6 orang. Beban
tugas masing-masing petugas (PCS) sebanyak 4-5 sampel segmen dan setiap PMS membawahi
3-4 PCS. Untuk tahap 1 pelaksanaan
tanggal 25-31 Mei 2017, tahap 2 tanggal 16-30 Juni 2017, tahap 3 tanggal 25-31
Juli 2017 dan tahap 4 tanggal 25-31 Agustus 2017.
Adapun instrumen yang
digunakan petugas di lapangan adalah peta lingkungan sekitar, foto lingkungan
sekitar, foto segmen dan titik pengamatan, alat komunikasi HP berbasis android
(milik pribadi) dengan spesifikasi minimal OS Android 3.x, Kamera
belakang 1 MP, RAM 1 GB, GPS berfungsi, terdapat ruang kosong penyimpanan
(memori) minimum 2 GB,
dan sistem Aplikasi KSA yang sudah terinstall
di HP.
Pada KSA ini tahapan-tahapan
yang harus dilalui oleh petugas pendata (PCS) di lapangan adalah sebagai
berikut :
-
Petugas
melakukan login pada aplikasi survei KSA (tersedia akses internet) saat berada
di wilayah beban kerja masing-masing
-
Petugas
harus melihat posisi segmen pada aplikasi survei KSA yang menjadi tanggung
jawabnya (dapat dilihat pada menu Survei - Data Segmen) dan memperhatikan
lokasi sampel segmen yang akan dituju, nama desa dan letaknya, serta
kenampakan-kenampakan yang ada dalam peta (misalnya jalan, pemukiman,
persawahan, sungai, dan lain-lain)
-
Menentukan
jalan terbaik menuju lokasi segmen tersebut dan kemudian melakukan kunjungan ke
lokasi sampel segmen dengan membawa perangkat android yang sudah terlogin pada aplikasi survei KSA
-
Petugas
melakukan observasi pada 9 titik pengamatan di setiap segmen (pada aplikasi KSA
dapat dilihat pada menu Survei - Peta Survei)
-
Petugas
melakukan perekaman data di setiap segmen (memilih fase tumbuh padi pada titik
pengamatan dan mengambil foto pertumbuhan padi pada titik pengamatan). Jika
petugas telah selesai melakukan perekaman data di setiap segmen, maka legenda
warna dari setiap titik pengamatan akan berwarna biru. Tombol kirim akan aktif
(dapat dilihat pada menu Survei - Entri Data)
-
Petugas
melakukan pengiriman data dengan menekan tombol kirim. Jika tidak tersedia
akses internet, maka petugas tetap dapat melanjutkan perekaman data pada segmen
lain yang menjadi tanggung jawabnya kemudian pengiriman data dapat dilakukan
setelah petugas berada di wilayah yang tersedia akses internetnya. Data yang
sudah terekam dan belum terkirim dapat dilihat pada menu Survei-Data History.
(perhatikan legenda warna yang menunjukkan status datan yang sudah lengkap dan
siap kirim akan berwarna biru sedangkan data yang sudah terkirim akan berwarna
hijau).
-
Selanjutnya
PMS akan melakukan pemeriksaan hasil pengamatan PCS pada web monitoring KSA.
Tidak semua medan kerja
petugas berada pada lokasi yang mudah dijangkau dan nyaman. Lokasi-lokasi yang
mudah dijangkau petugas seperti persawahan, tegalan, dan pemukiman. Beberapa
petugas ada yang lokasi wilayahnya berupa perbukitan, hutan lebat yang belum
pernah dijangkau manusia, jurang, sungai, dan wilayah-wilayah lain dengan kondisi
lapangan yang sangat terjal hingga naik tebing. Survei ini disamping memerlukan
keberanian tersendiri ibarat berpetualang, juga nyawa taruhannya. Oleh karena
itu petugas diharapkan untuk selalu mawas diri dan berhati-hati dalam setiap
langkah menuju ke lokasi wilayahnya. Tak jarang petugas di tengah lapangan
terpeleset dan jatuh karena sulitnya lokasi menuju titik pengamatan. Dengan
semangat satu per satu petugas berupaya menyelesaikan pendataan melakukan
pemotretan di setiap titik-titik pengamatan di tengah medan yang masih dapat
dijangkau oleh petugas.
Seperti di kecamatan Sedan,
Desa Karas dan Candimulyo, wilayah yang terkena sampel sebagian besar adalah
daerah hutan yang sangat sulit untuk dijangkau dan juga membahayakan karena
adanya binatang buas. Ada juga lokasi segmen petugas sebagian maupun seluruh
subsegmennya berada di luar wilayah segmennya. Untuk lokasi-lokasi yang sulit
dijangkau disarankan untuk pendataan tahap berikutnya dapat diusulkan penggantian
sampel. Penggantian sampel dapat
dilakukan dilakukan apabila dalam 1
segmen terdapat > 5 subsegmen fase pertumbuhan padi menunjukkan
kenampakan lahan bukan sawah dan > 1 subsegmen tidak dapat diakses. Pengusulan
penggantian sampel segmen dapat dilakukan dengan melampirkan bukti foto
subsegmen dan mengisi form usulan penggantian sanpel segmen.
Di Kabupaten Rembang, berdasarkan
pendataan tahap 1 ini pengajuan penggantian sampel untuk tahap berikutnya
sebanyak 23 sampel segmen. Semoga permohonan penggantian sampel yang untuk
dilaksanakan di tahap berikutnya dapat ditindaklanjuti bahkan disetujui oleh BPPT
sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga pendataan KSA di tahap berikutnya
dapat terealisasi di semua segmen.
Pendataan KSA pada tahap 1 di
Kabupaten Rembang terlaksana dengan baik dan tepat waktu meskipun ada 1 sampel
segmen di desa Tanjung Kecamatan Sulang dimana 4 subsegmennya hanya dapat
dilakukan pemotretan di luar subsegmen karena lokasi tersebut sangat sulit
dijangkau yaitu lokasi hutan yang sangat lebat dan rawan binatang buas.
Akhirnya, semoga hasil
pendataan KSA benar-benar dapat digunakan untuk mengestimasi luas panen padi dan
dengan metode KSA inilah data statistik pertanian yang dikumpulkan menjadi
lebih akurat dan tepat waktu. (SR)
PENDATAANNYA
TIDAK MUDAH BUKAN ??? …. TETAP SEMANGAT!!!