Hari
Raya Idul Adha adalah hari besar keagamaan yang selalu dinantikan oleh umat
muslim.
Waktu yang bertepatan
dengan datangnya musin haji ini harus kita syukuri karena atas rahmat dan
karunia-NYA kita masih diberikan kesempatan untuk bertemu dengan hari Raya Idul
Adha 1438 H kali ini. Berbagai kebaikan ada di Hari Raya Idul Adha, pelaksanaan
sholat Ied dan dilanjutkan dengan pemotongan hewan qurban.
Takbir,
Tahlil, dan Tahmid terus berkumandang pertanda rasa syukur kita kepada Allah
SWT. Dua ibadah yang identik dengan Hari Raya Idul Adha adalah penyembelihan
hewan qurban dan pelaksanaan ibadah haji. Kedua ibadah ini mengandung nilai
kebaikan dan menjadi bukti pengorbanan yang didasari dengan rasa keikhlasan dan
kesabaran. Karena
orang yang ikhlas dan bersabar menggantungkan harapan dan tujuannya hanya untuk
Allah semata dan hanya untuk mengharap ridloNYA. Dan orang-orang yang sabar
adalah orang yang akan memperoleh kemenangan.
Berqurban
sangat dianjurkan kepada seluruh umat islam yang berkemampuan secara ekonomi. Qurban
berawal dari sejarah Nabi Ibrahim yang mendapat perintah dari Allah SWT melalui
mimpi untuk mengorbankan puteranya, Ismail dengan cara disembelih. Berbekal
keimanan, Ibrahim pun melaksanakan perintah tersebut tanpa ragu. Atas kebesaran
Allah SWT sebelum Nabi Ibrahim menyembelih Ismail, malaikat membawakan seekor domba
dari syurga sebagai ganti Ismail.
Hikmah
dari ujian Allah SWT kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya Nabi Ismail
adalah keikhlasan. Keikhlasan
merupakan kunci memperoleh ridha Allah dengan menjalankan perintahNya dan
menjauhi laranganNya. Sebuah kesia-siaan belaka apabila ibadah yang dilakukan seseorang tanpa didasari dengan keikhlasan. Qurban berarti mendekatkan diri kepada
Allah SWT melalui hewan ternak yang diqurbankan atau disembelih.
Selain
qurban, ibadah haji merupakan
kewajiban bagi umat islam yang mampu secara finansial. Ibadah haji siap
mengorbankan harta benda yang dimiliki sebagai wujud rasa syukur atas nikmat
sehat, harta untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta, sekaligus mengajarkan
untuk menjauhi sifat kikir, tamak dan cinta kekayaan/materi.
Melalui
qurban manusia diajarkan berbagi kepada orang lain yang kurang mampu. Diajarkan
keikhlasan dan ketabahan, diuji dari sifat rakus, tamak akan harta duniawi dan
kikir (pelit).
Berqurban
memiliki manfaat, memupuk rasa empati, meningkatkan rasa kepedulian terhadap
sesama. Melatih diri menjadi orang dermawan, meningkatkan ketaqwaan dan
keimanan kepada Allah SWT yang akan menjadi bekal di hari akhir kelak, keberkahan
rezeki, membangun rasa solidaritas, menjauhi permusuhan dan janganlah menghasut
(memecah belah/mengadu domba) sesama muslim serta menjauhi segala bentuk kedzaliman yang pada
akhirnya akan merusak jiwa manusia dan dapat menimbulkan penyakit hati pada
diri manusia itu sendiri. Dengan kesabaran dan keikhlasan serta keyakinan yang
kuat inshaallah pada akhirnya dapat membentuk akhlak manusia menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa.
Marilah kita bersama-sama saling mempererat
tali silaturahmi dan meningkatkan ukhuwah islamiyah serta meningkatkan iman dan
taqwa kita kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk menggapai ridha-Nya. Semoga contoh
indah dari Nabi Ibrahim dan putranya Ismail menambah keimanan dan rasa belas
kasih kepada sesama. Wallahu’alam
bishowab. (SR)