Pada tahun ini, saat di tengah sedang berlangsungnya kegiatan
Kerangka Sampel Area (KSA) dalam rangka melakukan penghitungan luasan tanaman
padi dan juga kegiatan ubinan untuk mengukur produktivitas tanaman padi, yang
juga menjadi Prioritas Nasional sebagaimana Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) 2018, BPS juga melaksanakan Survei Konversi Gabah ke Beras (SKGB) yang dilaksanakan di Selindo dalam
rangka menunjang program nasional tentang ketahanan pangan. Ketiga kegiatan ini bagian penting dalam rangka melakukan estimasi
produksi beras. Sehingga penghitungan secara resultan antara KSA, ubinan, dan
SKGB akan menghasilkan estimasi produksi beras nasional maupun regional.
Yaa… alhamdulilah barangkali
ketiganya cukup menguras tenaga dan pikiran, berat kalau memang dirasakan
berat, tetapi itu semua patut kita syukuri dengan adanya pekerjaan yang kita
terima. Belum tentu orang diluar sana dengan mudah mendapat pekerjaan, banyak
orang-orang yang belum berkesempatan mendapatkan pekerjaan, mereka
berlomba-lomba untuk mendapatkan pekerjaan dengan memasukkan lamaran pekerjaan
yang sarat penuh dengan persaingan dengan sesama pencari pekerjaan. “Cintailah
pekerjaanmu, maka pekerjaanmu akan mencintaimu”. Barangkali ini terkesan lebay,
tapi memang benar bahwa ketika kita mencintai pekerjaan kita, maka pekerjaan
itu akan memberikan yang terbaik untuk kita dan bahkan untuk keluarga kita.
Pekerjaan yang menurut kita berat, jangan anggap sebagai beban, namun anggaplah
sebagai amanah untuk memperoleh data yang berkualitas, karena tugas kita di
lapangan adalah sebagai pengumpul data di lapangan, maka harus kita kerjakan
dengan penuh tanggung jawab dan profesional.
Di tengah padatnya pekerjaan
BPS saat ini dimana banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan dengan jadwal
yang hampir bersamaan dan ingin semua cepat lebih dulu, barangkali ini membuat
temen-temen pusing, pekerjaan mana yang harus diduluankan…yang penting selalu
jaga stamina kondisi kesehatan, cukup istirahat, dan kelola waktu dengan sebaik
mungkin. Lakukan kerjaan yang menjadi prioritas, nikmati dan
lakukan dengan hati senang (sehingga terhindar dari stress). Insha Allah
pekerjaan akan beres, karena dengan mengatur waktu dengan tepat, maka pikiran
kita akan segar dan bekerjapun menjadi optimal. Ingat bahwa kita bukan robot.
Kita adalah manusia yang memiliki keterbatasan daya. Segala pekerjaan yang
sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita harus kita laksanakan dengan penuh
syukur, ikhlas dan jangan mengeluh. Karena dengan mengeluh apapun yang kita
lakukan tentunya akan menghasilkan sesuatu yang tidak optimal.
kembali....
SKGB bertujuan untuk
memperoleh angka konversi dari Gabah Kering Panen (GKP) ke Gabah Kering Giling
(GKG) dan dari GKG ke beras yang akurat dan terkini. Sebagai informasi, angka
konversi ini merupakan salah satu item penting yang digunakan sebagai dasar
penghitungan produksi padi dan beras nasional selain luas panen dan
produktivitas.
SKGB sendiri
dilakukan dalam dua tahapan yakni di tingkat petani dan di tingkat
penggilingan. Di tingkat petani, survei dilakukan untuk melihat nilai konversi
dari Gabah Kering Panen (GKP) ke Gabah Kering Giling (GKG). Sedangkan di
tingkat penggilingan, survei dilakukan untuk melihat nilai konversi dari Gabah
Kering Giling ke Beras. Muara akhirnya adalah untuk melihat rendemen. Secara
teknis survei dilakukan dalam dua tahapan yakni Maret-April (mewakili musin
hujan) dan Juni-Agustus (mewakili musin kemarau). Ini dilakukan dengan mengukur
kadar air dan berat masing-masing tahapan yakni GKP, GKG dan Beras.
Di Kabupaten Rembang
jumlah sampel utama SKGB tahap I sebanyak 125 ruta pertanian dan sampel
cadangan juga sebanyak 125 ruta
pertanian. Dari 125 sampel tersebut diikerjakan oleh petugas lapangan
(KSK/Staf) secara tim. Dari 14 kecamatan yang ada di kabupaten Rembang, hanya 1
kecamatan yang tidak terkena sampel yaitu kecamatan Sluke, sedangkan sampel
terbanyak ada di kecamatan Sumber yaitu sebanyak 28 sampel ruta pertanian. Pendampingan
pengawas lapanganpun dilakukan guna melakukan pengawasan di awal pencacahan
untuk meminimalisir kesalahan petugas baik dalam melakukan wawancara dengan
responden, dalam melakukan penimbangan produksi padi maupun dalam mengukur
kadar air padi. Pendataan di lapangan ternyata sedikit berentet tahapannya dimana
petugas harus melakukan pengecekan waktu panen, selanjutnya petugas melakukan
penimbangan dan mengukur kadar air (saat panen), selanjutnya petugas mengukur
ketebalan pengeringan gabah dan terakhir petugas harus melakukan penimbangan
dan mengukur kadar air (saat gabah kering)…pendataannya tidak
mudah bukan ?? … tetapi
dengan semangat yang tinggi dan penuh rasa tanggung jawab akan beban pekerjaan
maka kesemuanya harus dilaksanakan dengan ikhlas. Insyaallah pada akhirnya akan
menghasilkan manfaat yang baik dan berkah buat kita semua.
Akhirnya,
keberhasilan pelaksanaan setiap survei ditentukan oleh kesungguhan dan
kegigihan para petugas di lapangan. Harapannya semoga pelaksanaan pendataan
SKGB di Kabupaten Rembang berjalan dengan lancar, selesai tepat waktu dan
menghasilkan output data yang berkualitas yang bermanfaat bagi kebijakan
pemerintah sehingga potret di lapangan dapat benar-benar terlihat dari data
yang dihasilkan. (SR)