Salah
satu kegiatan rutin dari seksi statistik sosial adalah Survei Angkatan Kerja
Nasional (Sakernas). Secara umum kegiatan
Sakernas bertujuan untuk menyediakan data pokok ketenagakerjaan yang
berkesinambungan. Secara khusus, bertujuan untuk memperoleh estimasi data
jumlah penduduk yang bekerja, jumlah pengangguran dan indikator ketenagakerjaan
lainnya.
Kegiatan Sakernas
dilaksanakan melalui tahapan pemutakhiran/updating rumahtangga pada blok sensus
terpilih dan pencacahan rumahtangga Sampel. Sebelum pelaksanaan kegiatan
updating dan pencacahan Sakernas terlebih dahulu diadakan pelatihan petugas.
Pelatihan ini dimaksudkan untuk menyamakan konsep dan definisi yang digunakan
dalam pelaksanaan lapangan Sakernas 2019, terlebih dengan adanya penyempurnaan
dan penambahan beberapa pertanyaan dalam kuesioner.
Mengawali
kegiatan tersebut, perdana di tahun 2019, BPS Kabupaten Rembang
menyelenggarakan pelatihan petugas Sakernas Semesteran 2019 tanggal 25-28 Januari 2019 di Fave Hotel
Rembang. Pelatihan diikuti sebanyak 15 orang peserta (PCL/PML) yang berasal
dari organik BPS Kabupaten Rembang dengan dipandu Instruktur Nasional (Innas), Khaerul Anwar, SST (Kasi Statistik Sosial
BPS Kabupaten Rembang).
Pelatihan
dibuka secara resmi oleh Kepala BPS
Kabupaten Rembang, Henri Wagiyanto, S.Pt, M.Ec.Dev, MA. Dalam sambutannya
beiau menjelaskan tentang kegiatan sakernas yang mana pada tahun ini ada
perubahan dalam metodologinya. Disamping itu beliau juga menjelaskan hal-hal
lain terkait data sakernas dan indikator-indikator penting yang dihasilkan dari
data sakernas tersebut.
Mulai tahun 2016,
kuesioner Sakernas sudah mengadopsi 2 (dua) konsep baku ketenagakerjaan dari ICLS
ke-13 dan ICLS ke-19, meskipun konsep ICLS ke-19 belum diakomodir secara utuh.
Pada Sakernas 2017 dilakukan penyempurnaan kembali penerapan konsep ICLS ke-19
yang mencakup penyempurnaan dan penambahan beberapa pertanyaan dalam kuesioner.
Sakernas 2018, dilakukan penyempurnaan kuesioner untuk menangkap fenomena
pekerja berbasis online dan program padat karya yang berasal dari dana desa.
Dan di tahun 2019, sakernas menyempurnakan konsep status pekerjaan yang
diadopsi dari ICLS 20.
Terdapat
beberapa hal yang baru dalam Sakernas
tahun 2019. Dalam rangka penyempurnaan dan penyederhanaan kuesioner, ada
beberapa pertanyaan dalam kuesioner yang dikurangi, tetapi ada juga muncul
pertanyaan baru dalam kuesioner terkait isu ketenagakerjaan yang baru.
Perubahan metodologi ke sistem panel dengan rotasi rumah tangga (seperti yang
dilakukan pada tahun 2011), penambahan sampel rumah tangga, upaya menangkap fenomena ‘Digital Ekonomi’ dan penambahan
status ‘Dependent Contractor’ pada klasifikasi status pekerjaan.
Pelaksanaan sakernas
2019 dilaksanakan secara semesteran. Semester I dilaksanakan bulan pada bulan Februari
2019 dan Semester II pada bulan Agustus 2019.
Pada sakernas semester I ini, jumlah blok sensus sakernas di Kabupaten
Rembang bertambah dari tahun sebelumnya yaitu dari 11 blok sensus menjadi 18
blok sensus, sehingga jumlah petugas di lapangan juga bertambah. Jumlah petugas
sebanyak 15 orang (10 orang sebagai pencacah lapangan dan 5 orang sebagai
pengawas lapangan). Masing-masing petugas pencacah mempunyai beban tugas 1-2
blok sensus. Sedangkan untuk pengawas lapangan membawahi 2 orang pencacah
lapangan. Jadwal pemutakhiran /updating rumah tangga mulai tanggal 30 Januari -
7 Februari 2019 dan pencacahan rumah tangga sampel mulai tanggal 8 - 28 Februari
2019.
Selama pelatihan,
petugas menerima penyampaian materi dari instruktur. Materi yang disampaikan nantiya
akan menjadi pedoman bagi petugas pencacah dan pengawas untuk diterapkan di
lapangan dan mengatasi berbagai kendala yang kemungkinan terjadi di lapangan.
Sistem pelatihan
menggunakan sistem pembelajaran dua arah. Pada saat pelatihan tercipta suasana
diskusi dengan baik antara peserta dengan instruktur. Di samping penyampaian
materi, untuk mengaplikasikan penguasaan materi dan tata cara pengisian kuesioner,
maka diadakan roleplaying dengan
menghadirkan responden dari luar.
Sebelum
Kepala BPS Kabupaten Rembang mengakhiri sambutannya, beliau berpesan kepada seluruh
peserta agar dapat mengikuti
pembelajaran dengan sungguh-sungguh. Banyak menggali informasi (probing) dari responden sehingga didapatkan
informasi ketenagakerjaan yang tepat dan akurat. Diharapkan petugas nantinya
dapat mematuhi jadwal dan SOP
yang sudah ditetapkan. Isian kuesioner harus riil dan jujur dan benar-benar mencerminkan data di lapangan.
Awal mula kualitas data berada di tangan para petugas lapangan. Untuk
itu tetap kedepankan kualitas data dalam
pengumpulan data di lapangan. Tetap semangat, niatkan dengan tulus dan ikhlas
dalam bekerja sehingga menghasilkan output/outcome
yang baik dan maksimal. (SR)