Sektor pariwisata nasional mulai tumbuh dan
berkembang bahkan mulai menjadi tren dan gaya hidup tersendiri dalam
masyarakat. Peranannya semakin penting sejalan dengan perkembangan dan
kontribusi yang diberikan melalui sektor pariwisata ini. Diharapkan sektor
pariwisata menjadi sector andalan yang mampu menggerakkan sektor-sektor ekonomi
lainnya. Pemerintah saat ini selain gencar menarik minat wisatawan mancanegara
(wisman) untuk meningkatkan devisa, juga sedang berusaha untuk meningkatkan
jumlah kunjungan wisatawan nusantara (Wisnus). Meskipun wisnus tidak
mendatangkan devisa bagi negara, namun mampu menggerakkan perekonomian negara
melalui peningkatan konsumsi rumah tangga. Perjalanan yang dilakukan wisnus
mampu menghidupkan sektor angkutan, perhotelan, industri kreatif dan lain
sebagainya.
Bertitik tolak dari hal tersebut dan mengingat
pentingnya ketersediaan data serta informasi tentang perjalanan wisatawan
nusantara, maka BPS bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata melaksanakan kegiatan
tersebut melalui Survei Wisatawan Nusantara (Wisnus). Survei Wisnus 2019
dilaksanakan di seluruh Indonesia dan ini merupakan kelanjutan dari survei
serupa di tahun 2016, 2017, dan 2018. Sejak tahun 2018 kegiatan Survei
Wisatawan Nusantara (Wisnus) masuk sebagai Program Prioritas Nasional, karena
akan digunakan untuk mendukung sasaran pembangunan.
BPS Kabupaten Rembang menyelenggarakan Pelatihan Petugas
Survei Wisatawan Nusantara (Wisnus) 2019 tanggal 29 April 2019 di Fave Hotel
Rembang. Pelatihan diikuti sebanyak 18 peserta yang berasal dari organik BPS
dan mitra statistik, dengan dipandu instruktur daerah (Inda) yaitu Winarso, SST
dan Wahyu Sri Lestari, SST, M.Stat.
Pelatihan dibuka oleh Kepala BPS Kabupaten Rembang yang dalam hal ini diwakili
oleh Kepala Seksi Statistik Distribusi,
Winarso, SST. Dalam sambutannya beliau menyampaikan tentang pelaksanaan
kegiatan Survei Wisnus. Disampaikan juga bahwa pelatihan Survei Wisnus kali ini
terintegrasi dengan Surei Perdagangan Antar Wilayah (PAW), Survei Pola
Distribusi Perdagangan (Poldis), Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Terintegrasi
(STKU), dan Survei Profil Pasar.
Survei Wisnus bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai karakteristik Wisatawan
Nusantara (Wisnus) atau penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan di wilayah
Indonesia secara umum dan khususnya untuk memperoleh informasi/data berapa
banyak wisatawan yang masuk atau datang di Kabupaten Rembang serta informasi
lainnya yang terkait dengan perjalanan domestik. Disamping itu juga untuk
mengetahui pola perjalanan serta rata-rata pengeluaran/konsumsi wisnus.
Survei Perdagangan Antar
Wilayah (PAW) bertujuan 1). Memperoleh volume dan
niai perdagangan antar wilayah, 2). Memperoleh
peta perdagangan antar wilayah, 3).
Mengetahui moda transportasi utama yang digunakan.
Survei Pola Distribusi
Perdagangan (Poldis) bertujuan 1). Mendapatkan pola
distribusi perdagangan, 2). Menganalisis
pola utama distribusi perdagangan, 3).
Mengetahui total margin perdagangan dan angkutan dari produsen ke konsumen
akhir.
Survei Triwulanan Kegiatan
Usaha Terintegrasi (STKU) bertujuan 1). Menyediakan data tentang indeks nilai
produksi/pendapatan/output perusahaan/usaha pada sektor perdagangan, sektor
transportasi dan pergudangan, informasi, serta sektor keuangan yang
berkesinambungan (triwulanan); 2). Memberikan gambaran tentang perkembangan
perusahaan/usaha untuk mendukung penyusunan PDB dan PDRB Triwulanan; 3).
Memperoleh informasi terkini dan tercepat dalam bentuk data kuantitas mengenai
indikator produksi triwulanan dan data kualitas sebagai pendukung data
kuantitas.
Survei Profil Pasar
tujuannya untuk memperoleh data
profil dan fasilitas pasar rakyat.
Kasi Statistik Distribusi menambahkan bahwa pelatihan ini
bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada petugas lapangan terkait tujuan
kegiatan dan konsep-konsep yang digunakan agar data yang dihasilkan dapat
mencerminkan potret Wisatawan Nusantara. Terkait dengan Wisnus, terdapat 3
(tiga) komponen yang termasuk dalam Wisnus, yaitu menempuh perjalanan PP 100 km
atau lebih, melakukan perjalanan ke objek wisata komersial dan menginap di
akomodasi komersial.
Beliau berharap agar peserta mengikuti pelatihan dengan
serius, benar-benar memahami materi yang diajarkan instruktur agar dapat
terserap dengan maksimal, sehingga pada
saat di lapangan nantinya petugas dapat berkomunikasi dengan responden sehingga
didapatkan data secara benar.
Semoga pelatihan Wisnus 2018 di Kabupaten Rembang berjalan
dengan lancar dan dengan berbekal materi, harapannya petugas nantinya dapat
melaksanakan pendataan di lapangan sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP), mematuhi jadwal dan tetap
menjaga kualitas data yang dihasilkan.
(SR)