Begitu
padat merayapnya kegiatan hampir di semua seksi, tak terkecuali di seksi
nerwilis yang sudah mulai dengan kegiatan-kegiataqn rutin baik survei
triwulanan maupun tahunan.
Untuk
survei triwulanan saat ini memasuki triwulan 1, diantaranya:
Survei Khusus Konsumsi Rumah Tangga
(SKKRT)
Rumah tangga merupakan konsumen terbesar dalam perekonomian
Indonesia. Begitu juga dengan kekuatan perekonomian Rembang yang dipengaruhi
oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT). Porsi PKRT dalam PDRB Rembang
sebesar 70,32 persen padatahun 2017. Sedangkan pertumbuhan PKRT sebesar 6,09
persen padatahun yang sama.
Tujuan SKKRT adalah untuk mengetahui pola pengeluaran dan
indikator pendukung konsumsi rumah tangga triwulanan. SKKRT
disajikan untuk menunjang penghitungan komponen konsumsi rumah tangga
triwulanan Produk Domestik Bruto dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Jumlah sampel pada triwulan 1 ini sebanyak 30 sampel. Lebih
banyak dibanding triwulan sebelumnya yang hanya 20 sampel. Jumlah petugas
sebanyak 3 orang petugas dari mitra statistik sebagai pencacah dan 1 orang organik
BPS sebagai pengawas.
Survei Khusus Lembaga Non Profit yang
melayani Rumah Tangga (SKLNPRT)
Tujuan survei ini adalah
untuk melihat pola konsumsi LNPRT. Dimana pola konsumsi
tersebut digunakan untuk menyusun komponen PDB dari sisi penggunaan triwulanan.
Jumlah sampel sebanyak 10 lembaga dan
dikerjakan oleh 3 orang pencacah dan 1 orang pengawas. Semua petugas berasal
dari organik BPS.
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi
Barang (SKTNP-B)
Tujuan survei ini adalah
untuk menyediakan indiaktor produksi barang sebagai data dasar penghitungan
nilai tambah lapangan usaha triwulanan. Survei ini mencatat data produksi dan
data harga yang merupakan dasar yang digunakan sebagai indikator dalam penyusunan
data PDRB. Sektor usaha yang dicakup antara
lain: Industri pengolahan, penggalian/pertambangan, Peternakan dan Pengelolaan
Limbah. Jumlah sampel sebanyak 5 perusahaan/unit usaha dan dikerjakan oleh 2
orang pencacah dan 1 orang pengawas. Petugas dari organik BPS.
Survei Tendensi Bisnis (STB)
Tujuan dari survei
ini adalah untuk menghitung dan menganalisis Indeks Tendensi Bisnis (ITB) yang
dapat memberikan informasi dini mengenai
kondisi bisnis secara triwulanan di Indonesia umumnya dan di kabupaten
Rembang khususnya. Di samping itu tujuan lainnya memberikan perkiraan mengenai
kondisi bisnis dalam tiga bulan ke depan. Jumlah sampel pada triwulan 1
sebanyak 2 perusahaan, lebih sedikit dibanding triwulan sebelumnya yang
berjumlah 4 perusahaan. Petugas 1 orang pencacah dan 1 orang pengawas. Keduanya
dari organik BPS.
Alhamdulillah
pelaksanaan survei-survei neraca
di triwulan 1 ini berjalan dengan lancar,
tepat waktu, dan kualitas data yang dihasilkan tetap terjaga. Nantinya
survei-survei tersebut akan digunakan secara maksimal dalam penghitungan PDB/PDRB. (SR)