Bulan Januari 2014 di Kabupaten Rembang terjadi inflasi sebesar 0,77 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 142,76. Angka tersebut lebih rendah bila dibanding bulan Januari 2013 yang mengalami inflasi sebesar 0,97 persen dengan IHK sebesar 133,89.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,90 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,10 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 1,36 persen, kelompok sandang sebesar 0,44 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga mengalami inflasi sebesar 0,08 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,12 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terhadap terjadinya inflasi adalah: beras, daging ayam ras, daging kambing, telur ayam ras, cabe merah, cabe rawit, kontrak rumah, sewa rumah dan gas elpiji.
Komoditas yang memberikan sumbangan terjadinya deflasi adalah: bandeng, tongkol, kacang tanah, bawang merah dan bawang putih.
Jawa Tengah pada Januari 2014 mengalami inflasi sebesar 1,00 persen. Dari enam kota SBH di Jawa Tengah, semuanya mengalami inflasi. Kota Purwokerto mengalami inflasi sebesar 0,82 persen dengan IHK sebesar 110,49, Kota Surakarta sebesar 1,22 persen dengan IHK sebesar 109,50, Kota Semarang sebesar 0,90 persen dengan IHK sebesar 110,39 dan Kota Tegal sebesar 0,75 persen dengan IHK sebesar 110,68. Sedangkan dua kota SBH yang baru, yaitu Kota Cilacap dan Kota Kudus mengalami inflasi sebesar 0,79 persen dan 1,67 persen dengan IHK masing-masing sebesar 112,90 dan 116,25.
Laju inflasi tahun kalender Januari 2014 sebesar 0,77 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Januari 2014 terhadap Januari 2013) sebesar 6,63 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 yang mengalami inflasi 4,91 persen.