Bulan Maret 2014 di Kabupaten Rembang terjadi inflasi sebesar 0,18 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 143,32. Angka tersebut lebih rendah bila dibanding bulan Maret 2013 yang mengalami inflasi sebesar 0,93 persen dengan IHK sebesar 136,29.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada semua kelompok pengeluaran. Kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,20 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,18 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,25 persen, kelompok sandang sebesar 0,33 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga mengalami inflasi sebesar 0,15 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,09 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terhadap terjadinya inflasi adalah: bawang merah, bawang putih dan minyak goreng.
Komoditas yang memberikan sumbangan terjadinya deflasi adalah: beras, cabe merah, cabe rawit, daging ayam kampung, daging ayam ras dan telur ayam ras.
Jawa Tengah pada Maret 2014 mengalami inflasi sebesar 0,25 persen. Dari enam kota SBH di Jawa Tengah, lima kota mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi. Kota Purwokerto mengalami inflasi sebesar 0,29 persen dengan IHK sebesar 111,37, Kota Surakarta sebesar 0,27 persen dengan IHK sebesar 110,11, Kota Semarang sebesar 0,27 persen dengan IHK sebesar 110,96, Kota Tegal sebesar 0,20 persen dengan IHK sebesar 108,69 dan Kota Kudus sebesar 0,42 persen dengan IHK sebesar 116,87. Sedangkan deflasi terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,16 persen dengan IHK sebesar 113,36.
Laju inflasi tahun kalender Maret 2014 sebesar 1,16 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Maret 2014 terhadap Maret 2013) sebesar 5,16 persen, lebih rendah dibandingkan tahun 2013 yang mengalami inflasi 6,19 persen