Bulan April 2014 di Kabupaten Rembang terjadi deflasi sebesar 0,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 143,23. Angka tersebut lebih tinggi bila dibanding bulan April 2013 yang mengalami deflasi sebesar 0,46 persen dengan IHK sebesar 135,66.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,70 persen. Sedangkan 6 kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,97 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,37 persen, kelompok sandang sebesar 0,17 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,06 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga mengalami inflasi sebesar 0,32 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,11 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terhadap terjadinya deflasi adalah: beras, bawang merah, bawang putih, cabe merah dan cabe rawit.
Komoditas yang memberikan sumbangan terjadinya inflasi adalah: telur ayam ras dan minyak goreng.
Jawa Tengah pada April 2014 mengalami deflasi sebesar 0,12 persen. Dari enam kota SBH di Jawa Tengah, semuanya mengalami deflasi. Kota Cilacap mengalami deflasi sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 113,26. Kota Purwokerto sebesar 0,08 persen dengan IHK sebesar 111,28, Kota Surakarta sebesar 0,15 persen dengan IHK sebesar 109,94, Kota Semarang sebesar 0,04 persen dengan IHK sebesar 110,92, Kota Tegal sebesar 0,37 persen dengan IHK sebesar 108,29 dan Kota Kudus sebesar 0,36 persen dengan IHK sebesar 116,45.
Laju inflasi tahun kalender April 2014 sebesar 1,09 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (April 2014 terhadap April 2013) sebesar 5,58 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 yang mengalami inflasi 5,54 persen.