Bulan Agustus 2014 di Kabupaten Rembang terjadi inflasi sebesar 0,36 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,31. Angka tersebut lebih rendah bila dibanding bulan Agustus 2013 yang mengalami inflasi sebesar 0,57 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,63 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,36 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,56 persen; kelompok sandang sebesar 0,12 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,18 persen. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 0,02 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terhadap terjadinya inflasi adalah: daging ayam kampung, daging ayam ras, kakap merah, cumi-cumi, bayam, kangkung, kol putih/kubis, cabe merah, cabe rawit dan pasir.
Komoditas yang memberikan sumbangan terjadinya deflasi antara lain telur ayam ras, tempe, bawang merah, bawang putih dan minyak goreng.
Jawa Tengah pada Agustus 2014 mengalami inflasi sebesar 0,45 persen. Dari enam kota SBH di Jawa Tengah, semuanya mengalami inflasi. Kota Cilacap mengalami inflasi sebesar 0,52 persen dengan IHK sebesar 116,99. Kota Purwokerto sebesar 0,43 persen dengan IHK sebesar 113,30, Kota Surakarta sebesar 0,46 persen dengan IHK sebesar 111,94, Kota Semarang sebesar 0,41 persen dengan IHK sebesar 113,31, Kota Tegal sebesar 0,57 persen dengan IHK sebesar 110,44 dan Kota Kudus sebesar 0,58 persen dengan IHK sebesar 119,12.
Laju inflasi tahun kalender Agustus 2014 sebesar 3,68 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Agustus 2014 terhadap Agustus 2013) sebesar 4,93 persen, lebih rendah dibandingkan tahun 2013 yang mengalami inflasi 6,76 persen.