Bulan September 2014 di Kabupaten Rembang terjadi inflasi sebesar 0,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,37. Angka tersebut lebih tinggi bila dibanding bulan September 2013 yang mengalami deflasi sebesar 0,21 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,33 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,11 persen; kelompok sandang sebesar 0,39 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen. Kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 0,04 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,29 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terhadap terjadinya inflasi diantaranya adalah: beras, susu bubuk, cabe merah, cabe rawit, kontrak rumah dan bahan bakar rumah tangga.
Komoditas yang memberikan sumbangan terjadinya deflasi antara lain: daging ayam kampung, daging ayam ras, telur ayam kampung, telur ayam ras, bawang merah dan bawang putih.
Jawa Tengah pada September 2014 mengalami inflasi sebesar 0,22 persen. Dari enam kota SBH di Jawa Tengah, empat diantaranya mengalami inflasi. Kota Cilacap mengalami inflasi sebesar 0,07 persen dengan IHK sebesar 117,07, Kota Surakarta sebesar 0,11 persen dengan IHK sebesar 112,06, Kota Semarang sebesar 0,41 persen dengan IHK sebesar 113,77, Kota Tegal sebesar 0,18 persen dengan IHK sebesar 110,64. Sedangkan Kota Purwokerto dan Kota Kudus mengalami deflasi sebesar 0,24 persen dan 0,03 persen dengan IHK masing-masing sebesar 113,03 dan 119,09
Laju inflasi tahun kalender September 2014 sebesar 3,74 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (September 2014 terhadap September 2013) sebesar 5,09 persen, lebih rendah dibandingkan tahun 2013 yang mengalami inflasi 6,63 persen