Bulan November 2014 di Kabupaten Rembang terjadi inflasi sebesar 1,41 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,28. Angka tersebut lebih tinggi bila dibanding bulan November 2013 yang mengalami inflasi sebesar 0,22 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,73 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,88 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,99 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen; kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 0,06 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 5,30 persen. Sedangkan kelompok sandang mengalami deflasi sebesar 0,13 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terhadap terjadinya inflasi diantaranya adalah: beras, daging ayam kampung, cabe merah, cabe rawit, premium, solar, angkutan antar kota dan angkutan dalam kota.
Komoditas yang memberikan sumbangan terjadinya deflasi antara lain: daging ayam ras, bawang merah, baju kaos berkerah, baju kaos tanpa kerah dan seragam sekolah.
Jawa Tengah pada November 2014 mengalami inflasi sebesar 1,36 persen. Dari enam kota SBH di Jawa Tengah, semuanya mengalami inflasi. Kota Cilacap mengalami inflasi sebesar 1,52 persen dengan IHK sebesar 119,07, Kota Surakarta sebesar 1,47 persen dengan IHK sebesar 114,23, Kota Semarang sebesar 1,35 persen dengan IHK sebesar 115,95, Kota Tegal sebesar 1,05 persen dengan IHK sebesar 112,86. Sedangkan Kota Purwokerto dan Kota Kudus mengalami inflasi sebesar 1,38 persen dan 1,31 persen dengan IHK masing-masing sebesar 115,06 dan 121,17.
Laju inflasi tahun kalender November 2014 sebesar 5,45 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (November 2014 terhadap November 2013) sebesar 5,83 persen, lebih rendah dibandingkan tahun 2013 yang mengalami inflasi 7,04 persen.