Abstraksi
Bulan Mei 2015 di Kabupaten Rembang terjadi inflasi sebesar 0,43 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 119,53. Angka tersebut lebih tinggi bila dibanding bulan Mei 2014 yang mengalami inflasi sebesar 0,15 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,06 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,24 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,12 persen; kelompok sandang sebesar 0,28 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,36 persen dan 0,42 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terhadap terjadinya inflasi diantaranya adalah: beras, daging ayam ras, daging kambing, telur ayam ras, lele, bayam, kangkung, sawi hijau, terong panjang, tomat sayur, tahu, tempe, bawang merah, bawang putih, gula pasir, rokok kretek dan tarif listrik.
Komoditas yang memberikan sumbangan terjadinya deflasi antara lain: bandeng, mujair, kacang panjang, kentang, kol putih/kubis, wortel, anggur, apel, salak, cabe rawit dan minyak goreng.
Jawa Tengah pada Mei 2015 mengalami inflasi sebesar 0,51 persen. Dari enam kota SBH di Jawa Tengah, semuanya mengalami inflasi. Kota Cilacap mengalami inflasi sebesar 0,47 persen dengan IHK sebesar 121,33, Kota Surakarta sebesar 0,37 persen dengan IHK sebesar 116,53, Kota Semarang sebesar 0,54 persen dengan IHK sebesar 118,50 dan Kota Kudus sebesar 0,45 persen dengan IHK sebesar 124,03. Sedangkan Kota Purwokerto dan Kota Tegal mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,47 persen dan 0,74 persen dengan IHK 117,21 dan 115,15.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Mei 2015) masih deflasi sebesar 0,11 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Mei 2015 terhadap Mei 2014) sebesar 5,35 persen, lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang mengalami inflasi 7,64 persen.