Bulan Maret 2016 di Kabupaten Rembang terjadi inflasi sebesar
0,31 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,53. Angka
tersebut lebih tinggi bila dibanding bulan Maret 2015 yang mengalami inflasi sebesar 0,08 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga
yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,74 persen; kelompok makanan
jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,45 persen; kelompok sandang sebesar 0,24
persen; kelompok kesehatan sebesar 0,22 persen; kelompok pendidikan, rekreasi
& olahraga sebesar 0,19 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa
keuangan sebesar 0,11
persen. Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar
mengalami deflasi sebesar 0,02 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan
terhadap terjadinya inflasi diantaranya adalah: bawang
merah, bawang putih, cabe rawit, cabe merah, bayam, terong panjang, salak, kelapa,
minyak goreng dan televisi berwarna.
Komoditas yang memberikan sumbangan terjadinya deflasi antara
lain: beras, daging ayam ras, daging kambing, bandeng, kakap
merah, telur ayam ras dan wortel.
Jawa Tengah pada Maret 2016 mengalami inflasi sebesar
0,39 persen dengan IHK sebesar 122,60. Dari
enam kota SBH di Jawa Tengah, semuanya mengalami inflasi. Kota Cilacap mengalami
inflasi sebesar 0,11 persen dengan IHK sebesar 125,32; Kota Purwokerto sebesar
0,55 persen dengan IHK sebesar 121,31; Kota Surakarta sebesar 0,42 persen dengan
IHK sebesar 120,82 dan Kota Tegal sebesar 0,32 persen dengan IHK sebesar 120,13.
Sedangkan Kota Kudus dan Kota Semarang masing-masing mengalami inflasi sebesar
0,51 persen dan 0,39 persen dengan IHK sebesar 129,16 dan 122,35.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Maret 2016) inflasi sebesar 0,56 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Maret
2016 terhadap Maret 2015) sebesar 3,93 persen, lebih rendah dibandingkan tahun 2015 yang
mengalami inflasi 5,03 persen.