Bulan April 2016 di Kabupaten Rembang terjadi deflasi sebesar 0,47 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,05. Angka tersebut lebih tinggi bila dibanding bulan April 2015 yang mengalami inflasi sebesar 0,14 persen.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,91 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,07 persen; kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 0,03 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 1,91 persen. Sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau mengalami inflasi sebesar 0,32 persen; kelompok sandang sebesar 0,01 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terhadap terjadinya deflasi diantaranya adalah: beras, daging ayam ras, bawang merah, cabe merah, cabe rawit, premium dan solar.
Komoditas yang memberikan sumbangan terjadinya inflasi antara lain: telur ayam ras, minyak goreng, rokok kretek, rokok kretek filter dan gula pasir.
Jawa Tengah pada April 2016 mengalami deflasi sebesar 0,46 persen dengan IHK sebesar 122,04. Dari enam kota SBH di Jawa Tengah, semuanya mengalami deflasi. Kota Cilacap mengalami deflasi sebesar 0,38 persen dengan IHK sebesar 124,84; Kota Purwokerto sebesar 0,45 persen dengan IHK sebesar 120,76; Kota Surakarta sebesar 0,19 persen dengan IHK sebesar 120,59 dan Kota Tegal sebesar 0,63 persen dengan IHK sebesar 119,37. Sedangkan Kota Kudus dan Kota Semarang masing-masing mengalami deflasi sebesar 0,63 persen dan 0,50 persen dengan IHK sebesar 128,35 dan 121,74.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-April 2016) inflasi sebesar 0,09 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (April 2016 terhadap April 2015) sebesar 3,38 persen, lebih rendah dibandingkan tahun 2015 yang mengalami inflasi 5,06 persen.