Bulan Mei 2016 di Kabupaten Rembang terjadi inflasi sebesar 0,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,17. Angka tersebut lebih rendah bila dibanding bulan Mei 2015 yang mengalami inflasi sebesar 0,43 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,05 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,48 persen; kelompok sandang sebesar 0,24 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen; kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 0,01 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,02 persen. Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar mengalami deflasi sebesar 0,10 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terhadap terjadinya inflasi diantaranya adalah: daging ayam ras, telur ayam ras, wortel, apel, salak, minyak goreng, gula pasir, rokok kretek, rokok kretek filter dan emas perhiasan.
Komoditas yang memberikan sumbangan terjadinya deflasi antara lain: bandeng, bayam, tomat sayur, jeruk, melon, bawang merah, cabe merah, cabe rawit dan kelapa.
Jawa Tengah pada Mei 2016 mengalami inflasi sebesar 0,13 persen dengan IHK sebesar 122,20. Dari enam kota SBH di Jawa Tengah, semuanya mengalami inflasi. Kota Cilacap mengalami inflasi sebesar 0,15 persen dengan IHK sebesar 125,03; Kota Purwokerto sebesar 0,12 persen dengan IHK sebesar 120,90; Kota Surakarta sebesar 0,04 persen dengan IHK sebesar 120,64 dan Kota Tegal sebesar 0,33 persen dengan IHK sebesar 119,76. Sedangkan Kota Kudus dan Kota Semarang masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,16 persen dan 0,12 persen dengan IHK sebesar 128,56 dan 121,89.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Mei 2016) inflasi sebesar 0,19 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Mei 2016 terhadap Mei 2015) sebesar 3,05 persen, lebih rendah dibandingkan tahun 2015 yang mengalami inflasi 5,35 persen.