Bulan Juni 2016 di Kabupaten Rembang terjadi inflasi sebesar 0,29 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,54. Angka tersebut lebih rendah bila dibanding bulan Juni 2015 yang mengalami inflasi sebesar 0,53 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,54 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,37 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,18 persen; kelompok sandang sebesar 0,41 persen; kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 0,12 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,18 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terhadap terjadinya inflasi diantaranya adalah: beras, daging ayam kampung, daging ayam ras, telur ayam ras, semangka, cabe rawit, kelapa, gula pasir, baju muslim dan kaos berkerah.
Komoditas yang memberikan sumbangan terjadinya deflasi antara lain: buncis, kol putih, tomat sayur, jeruk, bawang merah dan cabe merah.
Jawa Tengah pada Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,41 persen dengan IHK sebesar 122,70. Dari enam kota SBH di Jawa Tengah, semuanya mengalami inflasi. Kota Cilacap mengalami inflasi sebesar 0,61 persen dengan IHK sebesar 125,79; Kota Purwokerto sebesar 0,38 persen dengan IHK sebesar 121,36; Kota Surakarta sebesar 0,22 persen dengan IHK sebesar 120,91 dan Kota Tegal sebesar 0,66 persen dengan IHK sebesar 120,55. Sedangkan Kota Kudus dan Kota Semarang masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,25 persen dan 0,43 persen dengan IHK sebesar 128,88 dan 122,42.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2016) inflasi sebesar 0,49 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Juni 2016 terhadap Juni 2015) sebesar 2,80 persen, lebih rendah dibandingkan tahun 2015 yang mengalami inflasi 5,40 persen.