Bulan Juli 2016 di Kabupaten Rembang terjadi inflasi sebesar 0,77 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 124,49. Angka tersebut lebih rendah bila dibanding bulan Juli 2015 yang mengalami inflasi sebesar 0,82 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,83 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,38 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,15 persen; kelompok sandang sebesar 0,55 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,17 persen; kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 0,89 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,79 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terhadap terjadinya inflasi diantaranya adalah: daging ayam kampung, daging ayam ras, daging kambing, jeruk, bawang merah, cabe merah, cabe rawit, kelapa, seragam sekolah, angkutan antar kota dan angkutan dalam kota yang mengalami kenaikan sebagai efek dari mudik.
Komoditas yang memberikan sumbangan terjadinya deflasi antara lain: beras, telur ayam ras, kacang panjang, nangka muda, tomat sayur dan bawang putih.
Jawa Tengah pada Juli 2016 mengalami inflasi sebesar 1,00 persen dengan IHK sebesar 123,93. Dari enam kota SBH di Jawa Tengah, semuanya mengalami inflasi. Kota Cilacap mengalami inflasi sebesar 1,07 persen dengan IHK sebesar 127,13; Kota Purwokerto sebesar 0,87 persen dengan IHK sebesar 122,42; Kota Surakarta sebesar 0,62 persen dengan IHK sebesar 121,66 dan Kota Tegal sebesar 1,52 persen dengan IHK sebesar 122,38. Sedangkan Kota Kudus dan Kota Semarang masing-masing mengalami inflasi sebesar 1,09 persen dan 1,05 persen dengan IHK sebesar 130,28 dan 123,70.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juli 2016) inflasi sebesar 1,26 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Juli 2016 terhadap Juli 2015) sebesar 2,75 persen, lebih rendah dibandingkan tahun 2015 yang mengalami inflasi 5,45 persen.