Bulan Mei 2017 di Kabupaten Rembang terjadi inflasi sebesar 0,65 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,17. Angka tersebut lebih tinggi bila dibanding bulan April 2017 yang mengalami inflasi sebesar 0,13 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 2,14 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,21 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,14 persen; sandang sebesar 0,11 persen; kesehatan sebesar 0,45 persen; dan transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,36 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terjadinya inflasi antara lain: beras, daging ayam ras, ikan segar (cumi-cumi, kembung, dan mujair), peda/ikan belah , telur ayam ras, sayur-sayuran (bayam, kacang panjang, kangkung, dan kentang), kacang tanah, salak, bumbu-bumbuan (bawang putih, kecap, dan cabe merah), minyak goreng, biskuit, gula pasir, rokok kretek filter, rokok putih, genteng, tarif listrik, sandang laki-laki (sarung katun dan baju muslim), sandang anak-anak (celana pendek, kemeja pendek, dan baju muslim), parfum, sabun mandi, dan bensin.
Komoditas yang memberikan sumbangan terhadap terjadinya deflasi diantaranya adalah: daging kambing, ikan segar (bandeng, kakap merah, belanak, kerang, dan udang basah), sayur-sayuran (buncis, timun, kembang kol, kol putih, labu siam, terong panjang, dan tomat sayur), anggur, apel, melon, bawang merah, cabe rawit, semen, dan tarif pulsa ponsel.
Jawa Tengah pada Mei 2017 mengalami inflasi sebesar 0,58 persen dengan IHK sebesar 127,58. Dari enam kota SBH di Jawa Tengah, semuanya mengalami inflasi. Kota Cilacap mengalami inflasi sebesar 0,59 persen dengan IHK sebesar 13,37; Kota Purwokerto mengalami inflasi sebesar 0,66 persen dengan IHK sebesar 125,99; Kota Kudus sebesar 0,80 persen dengan IHK sebesar 135,30; Kota Surakarta sebesar 0,33 persen dengan IHK sebesar 124,80; Kota Tegal sebesar 0,74 persen dengan IHK sebesar 125,10; dan Kota Semarang sebesar 0,59 persen dengan IHK sebesar 127,38.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Mei 2017) sebesar 2,47 persen dan laju inflasi “year on year” (Mei 2017 terhadap Mei 2016) sebesar 7,23 persen, lebih tinggi dibandingkan laju inflasi “year on year” (Mei 2016 terhadap Mei 2015) yang mengalami inflasi 3,05 persen.