Bulan Juni 2017 di Kabupaten Rembang terjadi inflasi sebesar 0,44 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,74. Angka tersebut lebih rendah bila dibanding bulan Mei 2017 yang mengalami inflasi sebesar 0,65 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,17 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,17 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,22 persen; sandang sebesar 1,03 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,06 persen; dan transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,24 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah tarif listrik, daging ayam ras, lele, pasir, bawang merah, tongkol, angkutan antar kota, es, batu bata, dan kelapa.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah bawang putih, cabe rawit, cabe merah, telur ayam ras, salak, bayam, kangkung, bandeng, terong panjang, dan anggur.
Jawa Tengah pada Juni 2017 mengalami inflasi sebesar 0,61 persen dengan IHK sebesar 128,35. Dari enam kota SBH di Jawa Tengah, semuanya mengalami inflasi. Kota Cilacap mengalami inflasi sebesar 0,99 persen dengan IHK sebesar 132,67; Kota Purwokerto mengalami inflasi sebesar 0,98 persen dengan IHK sebesar 127,23; Kota Kudus sebesar 0,55 persen dengan IHK sebesar 136,05; Kota Surakarta sebesar 0,87 persen dengan IHK sebesar 125,88; Kota Tegal sebesar 0,90 persen dengan IHK sebesar 126,23; dan Kota Semarang sebesar 0,37 persen dengan IHK sebesar 127,85.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2017) sebesar 2,92 persen dan laju inflasi “year on year” (Juni 2017 terhadap Juni 2016) sebesar 7,13 persen, lebih tinggi dibandingkan laju inflasi “year on year” (Juni 2016 terhadap Juni 2015) yang mengalami inflasi 2,80 persen.