Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi di Kabupaten Rembang Bulan Oktober 2017
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
Bulan Oktober 2017 di Kabupaten Rembang terjadi deflasi sebesar 0,04 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,13. Angka tersebut lebih rendah bila dibandingkan bulan September 2017 yang mengalami inflasi sebesar 0,14. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,09 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan air sebesar 0,10 persen. Sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; sandang; kesehatan; pendidikan, rekreasi, dan olahraga dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks/relatif stabil.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah bawang merah, telur ayam ras, bawang putih, batu bata/batu tela, mujair, jeruk dan apel.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah beras, anggur, cabe merah, udang basah, tongkol, kemiri dan gula merah.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Oktober 2017) sebesar 2,44 persen dan laju inflasi “year on year” (Oktober 2017 terhadap Oktober 2016) sebesar 3,06 persen, lebih tinggi dibandingkan laju inflasi “year on year” (Oktober 2016 terhadap Oktober 2015) yang mengalami inflasi 2,27 persen.
Jawa Tengah pada Oktober 2017 mengalami deflasi sebesar 0,06 persen dengan IHK sebesar 128,05. Dari enam kota SBH di Jawa Tengah, 4 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,21 persen dengan IHK sebesar 126,46 diikuti Kota Purwokerto sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 126,83; Kota Cilacap sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 132,15 dan Kota Surakarta sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 124,65. Sedangkan 2 kota lainnya yaitu Semarang mengalami deflasi yaitu sebesar 0,15 persen dengan IHK sebesar 127,88, sedangkan di kota Kudus sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 135,39.