Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi di Kabupaten Rembang Bulan Oktober 2018
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
Bulan Oktober 2018 di Kabupaten Rembang terjadi inflasi sebesar 0,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 131,67. Angka tersebut lebih tinggi bila dibandingkan bulan September 2018 yang mengalami deflasi sebesar 0,07 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,67 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,06 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,11 persen; kelompok sandang sebesar 0,20 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,48 persen. Sedangkan kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks.
Penyebab utama inflasi Rembang Oktober 2018 adalah naiknya harga bensin, cabai merah, semen, cabai rawit dan tempe. Sedangkan yang menahan laju inflasi adalah turunnya harga minyak goreng, telur ayam ras, gula pasir, kangkung dan besi beton.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Oktober 2018) sebesar 1,89 persen dan laju inflasi “year on year” (Oktober 2018 terhadap Oktober 2017) sebesar 2,76 persen, lebih rendah dibandingkan laju inflasi “year on year” (Oktober 2017 terhadap Oktober 2016) yang mengalami inflasi 3,04 persen.
Jawa Tengah pada Oktober 2018 mengalami inflasi sebesar 0,30 persen dengan IHK sebesar 132,08. Dari enam kota SBH di Jawa Tengah, semuanya mengalami inflasi dimana inflasi tertinggi terjadi pada Kota Cilacap sebesar 0,41 persen dengan IHK sebesar 136,68 kemudian diikuti Kota Purwokerto dan Kota Tegal sebesar 0,35 persen dengan IHK masing-masing sebesar 130,76 dan 130,40. Kemudian Kota Kudus mengalami inflasi sebesar 0,29 persen dengan IHK sebesar 139,84, Kota Semarang sebesar 0,28 persen dengan IHK sebesar 131,94 dan Kota Surakarta sebesar 0,24 persen dengan IHK sebesar 128,29.