Bulan November 2019 di Kabupaten Rembang terjadi inflasi sebesar 0,23 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 135,37. Angka tersebut lebih tinggi bila dibandingkan bulan Oktober 2019 yang mengalami deflasi sebesar 0,06 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan, sebesar 0,64 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,27 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,41 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,03 persen.
Penyebab utama inflasi Rembang bulan November 2019 adalah naiknya harga daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, cabe merah, kangkung, tomat sayur, kacang panjang, bandeng, jeruk, anggur, mie ayam, sate, gula pasir, rokok putih, upah PRT dan obat dengan resep. Sedangkan komoditas yang mengalami laju deflasi adalah turunnya harga komoditas beberapa bahan pokok, diantaranya cumi-cumi, bayam, terong panjang, minyak goreng, buah salak, cabe rawit, udang basah. Sementara dari kelompok perumahan, air, listrik dan gas mengalami deflasi pada subkelompok perlengkapan rumahtangga yaitu pada harga kompor gas dan pembersih lantai.
Laju inflasi tahun kalender November 2019 sebesar 2,17 persen, lebih rendah 0,36 persen dibandingkan laju inflasi tahun kalender November 2018 yaitu sebesar 2,53 persen. Sedangkan laju inflasi “year on year” (November 2019 terhadap November 2018) sebesar 2,57 persen, lebih tinggi dibandingkan laju inflasi “year on year” (November 2018 terhadap November 2017) yang mengalami inflasi 2,53 persen.
Pada November 2019 Nasional mengalami inflasi sebesar 0,14 persen dengan IHK sebesar 138,60, sedangkan Jawa Tengah mengalami inflasi sebesar 0,20 persen dengan IHK sebesar 136,10. Dari enam kota SBH di Jawa Tengah, semua atau enam kota mengalami inflasi dimana inflasi tertinggi terjadi pada Kota Kudus sebesar 0,24 persen dengan IHK sebesar 144,82 kemudian diikuti Kota Surakarta sebesar 0,23 persen dengan IHK masing-masing sebesar 132,46. Kemudian Kota Semarang mengalami inflasi sebesar 0,20 persen dengan IHK masing-masing sebesar 135,97 dan 134,22. Kota Cilacap sebesar 0,16 persen dengan IHK sebesar 140,05 dan inflasi terendah terjadi di Kota Purwokerto sebesar 0,15 persen dengan IHK 134,20.