Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Rembang 2020
Nomor Katalog : 4102004.3317
Nomor Publikasi : 33170.2024
ISSN / ISBN : -
Tanggal Rilis : 2020-11-26
Ukuran File : 3.24 MB
Abstraksi
Proses
pembangunan sosial dan ekonomi memiliki tujuan untuk meningkatkan taraf
kesejahteraan dan kualitas kehidupan penduduk, serta mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Publikasi Indikator
Kesejahteraan Rakyat Kabupaten
Rembang 2020
merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
Rembang. Publikasi tersebut mengulas secara sederhana mengenai tingkat
perkembangan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Rembang dalam beberapa waktu
terakhir.Data
utama yang digunakan bersumber
dari hasil Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) Maret dan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus yang dilaksanakan pada tahun 2019 oleh BPS Kabupaten
Rembang dan didukung oleh data sekunder lainnya. Untuk memudahkan interpretasi, ulasan tingkat
kesejahteraan dibagi menjadi tujuh
bidang, yaitu
Kependudukan, Kesehatan,
Pendidikan, Ketenagakerjaan, Pola Konsumsi, Perumahan dan
Kemiskinan, yang menjadi acuan dalam upaya peningkatan kualitas hidup.Dalam dua tahun terakhir, angka ketergantungan penduduk Kabupaten
Rembang cenderung mengalami kenaikan yang menyebabkan
Kabupaten Rembang beresiko lambat dalam mencapai bonus demografi. Angka kesakitan naik pada tahun 2019
dibandingkan tahun 2018, menunjukkan
bahwa derajat kesehatan penduduk mengalami penurunan dibandingkan tahun
sebelumnya. Sementara itu, Rata-Rata
Lama Sekolah (RLS), Harapan Lama Sekolah (HLS) dan pendidikan tertinggi yang
ditamatkan mengalami peningkatan, namun Angka
Partisipasi Sekolah (APS) dan Angka Partisipasi Murni (APM) mengalami penurunan. Di bidang ketenagakerjaan, Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Rembang pada tahun 2019 mengalami kenaikan, yang disebabkan jumlah penduduk yang bekerja
menurun dan jumlah pengangguran justru bertambah.Rumah tangga dikatakan sejahtera apabila persentase pengeluaran untuk makanan jauh lebih kecil dibandingkan
untuk non makanan. Pada tahun 2019, pola pengeluaran didominasi oleh
pengeluaran non makanan yang sedikit naik dari tahun sebelumnya. Selain itu, konsumsi kalori dan asupan protein penduduk Kabupaten Rembang sudah mencukupi
standar kecukupan.Membaiknya pendapatan penduduk berdampak pula pada membaiknya
kualitas perumahan yang dapat dilihat dari meningkatnya persentase rumah tangga
yang luas lantai perkapitanya ≥ 10 m2,
menggunakan lantai bukan tanah, menggunakan atap beton maupun genteng serta dinding
dari tembok dan kayu serta air minumnya
dari air minum kemasan/ledeng. Namun, rumah
tangga pengguna listrik dan jamban dengan tangki
septik mengalami penurunan. Demikian juga dengan menurunnya rumah tangga yang status kepemilikan
rumahnya milik sendiri.Meningkatnya persentase konsumsi non makanan, membaiknya kualitas
pendidikan dan perumahan dapat
menjadi indikator meningkatnya kesejahteraan penduduk dan berkurangnya
kemiskinan di Kabupaten Rembang. Selain itu, indeks kedalaman serta keparahan kemiskinan menurun, bahkan mencapai yang terendah selama satu
dasawarsa terakhir. Hal tersebut
menggambarkan bahwa pengeluaran penduduk miskin Kabupaten
Rembang semakin mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran antar penduduk miskin semakin menyempit.