Pelatihan Kajian Data Pasar Pariwisata Nusantara 2016 BPS Kabupaten Rembang

Selepas agenda besar penyelenggaraan Sensus Ekonomi 2016, kembali BPS melaksanakan survei ad hock dari seksi statistik distribusi yaitu Survei Kajian Data Dasar Pariwisata Nusantara 2016. Kegiatan ini menyeluruh dilaksanakan di seluruh Indonesia.

Sebelum pelaksanaan kegiatan survei ini, akan diadakan pelatihan petugas terlebih dahulu. Pelatihan Petugas Survei Kajian Data Dasar Pariwisata Nusantara 2016 dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2016 bertempat di Aula BPS Kabupaten Rembang dengan dipandu Instruktur Daerah (Inda) yaitu staf seksi distribusi Muncar Cahyono, S.ST . Peserta pelatihan sebanyak 18 orang yang terdiri dari 12 orang dari Mitra Statistik yang nantinya bertugas sebagai pencacah lapangan dan 6 orang dari organik BPS bertugas sebagai pengawas lapangan.

Kegiatan survei ini nantinya dilaksanakan secara triwulanan. Untuk BPS Kabupaten Rembang sendiri jumlah sampel pada survei ini sebanyak 18 blok sensus setiap triwulannya, dimana setiap petugas (PCL) mengerjakan 6 blok sensus. Untuk tahapan kegiatan terbagi atas kegiatan updating dan pencacahan rumah tangga. Jadwal Updating Triwulan 1 dan 2 dilaksanakan pada bulan Agustus, sedangkan updating triwulan 3 akan dilaksanakan pada bulan Oktober dan triwulan 4 pada bulan Desember. Untuk pencacahan sampel ‘RT Perjalanan’ dilaksanakan pada bulan September.

Pada acara pelatihan tersebut Instruktur menjelaskan dengan rinci maksud, tujuan serta cara pengisian kuesioner. Adapun maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk memperoleh data atau informasi mengenai karakteristik demografi maupun karakteristik perjalanan serta pengeluaran/konsumsi yang dilakukan oleh penduduk Indonesia dalam rangka melakukan perjalanan.

Sebelum acara pelatihan ditutup, instruktur memberikan semangat dan dukungan kepada peserta pelatihan agar nantinya bisa bekerja secara optimal dan penuh tanggung jawab, serta diharapkan juga peserta dapat memahami konsep /definisi , metodologi dan Standard Operating Prosedure (SOP) yang telah diberikan oleh instruktur dan dalam implementasinya di lapangan serta satu hal penting yaitu kualitas data tetap menjadi perhatian bagi petugas lapangan.

Mudah-mudahan materi yang disampaikan pada pelatihan ini bisa menjadi bekal dan pedoman bagi peserta yang nantinya bisa diterapkan di lapangan dan diharapkan agar pelaksanaan Survei Kajian Data Dasar Pariwisata Nusantara 2016 ini dapat mencapai hasil yang optimal, berjalan dengan lancar dan tepat waktu serta menghasilkan data yang berkualitas.(SR)