Survei E-Commerce 2024 , BPS Kabupaten Rembang, apa tujuanya!

Rembang - Perkembangan internet dan digitalisasi telah mengubah cara berinteraksi antar masyarakat, usaha maupun pemerintah. Dalam dunia usaha, dengan dukungan teknologi dan infrastruktur yang semakin canggih akan memberikan kemudahan dan kecepatan dalam ekonomi berbasis digital. Hal ini mengubah pola supply dan demand para pelaku ekonomi dari berbagai sisi seperti pemasaran, pembelian, pendistribusian produk, pembayaran dan sebagainya. Digitalisasi memungkinkan perdagangan barang dan jasa menjadi lebih besar, lebih mudah, dan lebih bervariasi.

 

Kehadiran E-Commerce tidak hanya memberi andil dalam merubah pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat, namun juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi individu-indididu untuk menjadi enterpreneur yang ke depannya diharapkan dapat memperluas lapangan pekerjaan. Tingginya potensi ekonomi digital telah mendorong pemerintah untuk terus memantau dan memperbaharui regulasi terkait E-Commerce. Untuk itu perlu ketersediaan data yang lebih lengkap dan dapat memetakan perkembangan E-Commerce di Indonesia, sebagai evidence based policy making dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan.

 

Dalam rangka pemetaan E-Commerce di Indonesia, BPS melanjutkan pendataan E-Commerce berbasis usaha rumah tangga dan perusahaan untuk memperoleh gambaran perkembangan usaha di Indonesia, dari sudut pandang pelaku usaha E-Commerce.

 

Pada bulan Oktober 2024, BPS Kabupaten Rembang melaksanakan kegiatan survei E-Commerce yang diawali dengan kegiatan listing usaha, rumah tangga dan bangunan pada 7 Blok Sensus yang tersebar di 5 Kecamatan yaitu Sale, Sedan, Pamotan, Kragan, dan Lasem. Hasil dari kegiatan listing Survei E-Commerce 2024 ini digunakan untuk memutakhirkan kerangka sampel usaha/perusahaan E-Commerce di wilayah tersebut. Kemudian dilakukan pencacahan sampel usaha E-Commerce berdasarkan hasil kerangka sampel listing tersebut.

 

Hasil dari kegiatan Survei E-Commerce 2024 ini akan diperoleh data indikator pokok yang terkait E-Commerce seperti jumlah usaha, jenis dan barang dan jasa yang dijual, nilai transaksi, metoda pembayaran, serta cara pengiriman yang merujuk pada konsep standar internasional dan indikator lainnya. Selain itu, tersedianya data E-Commerce dapat mendukung penyusunan PDRB maupun PDB dengan menyajikan nilai transaksi E-Commerce di Era Digital.

 

 Semoga hasil kegiatan Survei E-Commerce dapat menghasilkan data terkini terkait usaha E-Commerce yang berkualitas dan menjadi bahan kebijakan pembangunan di era digital. (Tim Distribusi 2-Wahyu)