19 Januari 2018 | Kegiatan Statistik
Sampai dengan saat ini pengumpulan data luas panen padi dan palawija masih menggunakan metode konvesional dengan menggunakan daftar isian Statistik Pertanian (SP). Dimana dalam pengumpulan data luas panen masih didasarkan pada hasil pandangan mata petugas pengumpul data (eye estimate). Dengan penerapan metode tersebut masih terdapat kelemahan, diantaranya masalah akurasi dan pengumpulan data yang cukup lama.
Dalam rangka meningkatkan perbaikan metodologi pengumpulan data statistik pertanian, Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan kerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk menyusun kerangka sampel dan sistem pelaporan. Kerjasama antara BPS dengan BPPT berupa kegiatan “Pengumpulan Data Statitistik Pertanian Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA)”.
Pelaksanaan KSA sudah dimulai pada tahun 2017 yang dilakukan di Pulau Jawa kecuali Provinsi DKI Jakarta dan dilakukan kembali pada tahun 2018 di seluruh wilayah Indonesia. Dengan adanya kegiatan KSA diharapkan pengumpulan data pertanian menjadi lebih obyektif dan modern dengan melibatkan teknologi, sehingga data pertanian menjadi lebih akurat dan tepat waktu.
Untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan kegiatan KSA 2018, BPS Kabupaten Rembang mengirimkan petugas lapangan untuk mengikuti pelatihan “Pengumpulan Data Statitistik Pertanian Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA)”. Pelatihan yang diselenggarakan oleh BPS Provinsi Jawa Tengah di Hotel Laras Asri Salatiga dibagi menjadi dua gelombang. Pada gelombang satu, tanggal 15-17 Januari 2018, jumlah peserta dari BPS Kabupaten Rembang sebanyak 13 orang. Sedangkan untuk gelombang dua, tanggal 18-20 Januari 2018, peserta pelatihan juga sebanyak 13 orang.
Pada saat pelatihan berlangsung, peserta BPS Kabupaten Rembang digabung dengan peserta dari BPS Kabupaten Jepara. Pelatihan yang berlangsung selama dua hari efektif ini dipandu oleh Instruktur dari BPS Provinsi Jawa Tengah. Penyampaian materi pada hari pertama dibagi menjadi dua sesi, dimana sesi pertama diisi dengan penjelasan umum oleh Instruktur dan dilanjutkan sesi dua pada malam hari tentang aplikasi KSA.
Hari kedua, seusai sarapan pagi dilanjutkan dengan persiapan try out KSA. Dimana oleh panitia telah disediakan moda transportasi menuju lokasi segmen pengamatan di desa Kauman Kidul Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Setelah tiba di lokasi segmen pengamatan, para peserta try out berusaha mencari titik koordinat setiap sub segmen.
Segmen pengamatan di Desa Kauman Kidul merupakan daerah persawahan dengan saluran irigasi. Pada saat pengamatan, sebagian besar lahan sawah ditanami padi, namun ada juga yang ditanami tanaman hortikultura, seperti bawang merah dan cabai. Untuk menuju titik pengamatan, para peserta harus dengan hati-hati supaya tidak merusak tanaman petani dan rela untuk menginjakkan kakinya ke dalam lumpur yang cukup dalam. Pada saat berpindah antar segmen, peserta harus menyeberangi sungai kecil saluran irigasi yang berada di tengah segmen pengamatan. Dengan penuh perjuangan dan kesabaran semua peserta akhirnya berhasil melakukan pengamatan terhadap sembilan titik sub segmen. Hasil dari pengamatan lapangan kemudian dikirim datanya ke server KSA.
Seusai try out, peserta diajak sedikit bersantai ke lokasi wisata “Bukit Cinta”. Di lokasi wisata tersebut semua peserta menikmati makan siang dengan melihat keindahan Rawa Pening. Beberapa peserta tampak mengabadikan kunjungan wisata ini dengan berselfi, tidak terkecuali peserta dari BPS Kabupaten Rembang. Setelah puas menikmati keindahan “Bukit Cinta” di bibir Rawa Pening, peserta kembali ke hotel untk beristirahat.
Saat malam hari, tiba saatnya untuk melakukan pembahasan hasil try out. Pembahasan dilakukan terhadap data hasil pengamatan yang telah terkirim. Berdasarkan data pengamatan yang telah dikirim peserta try out terdapat beberapa sub segmen yang terdapat perbedaan hasil pengamatan. Hal ini dikarenakan perbedaan posisi titik sub segmen yang dituju. Pada saat pembahasan inilah muncul beberapa permasalahan dan kendala di lapangan yang dialami peserta try out. Dengan demikian dilakukan instruktur melakukan diskusi dengan peserta untuk mengatasi masalah dan kendala tersebut.
Pelatihan KSA yang berangsung selama dua hari efektif ini meninggalkan kenangan tersendiri bagi para peserta. Peserta dapat bertemu langsung dengan peserta dari daerah lain, dimana ini merupakan bentuk menjaga tali silaturrahmi. Pencarian titik sub segmen, walaupun sedikit melelahkan tapi menjadi terasa ringan karena dilakukan secara bersama-sama.
Dengan teknologi yang mutakhir saat ini dan metodologi KSA, semua berharap data pertanian dapat menjadi lebih akurat dan tepat waktu. Dengan kesungguhan semua petugas KSA, “Mari kita membangun Indonesia Dengan Data”.(aryo17)
Berita Terkait
Editing Coding, Saringan Akhir Untuk Data Berkualitas
Data IKK yang Berkualitas untuk Mendukung Percepatan Pembangunan
Perayaan Hari Statistik Nasional 2020: Data Berkualitas Untuk Indonesia Maju
Sosialisasi Sensus Ekonomi 2016, Langkah Awal Untuk Membangun Data Perekonomian Yang Berkualitas
Pertemuan Petugas PCS/PMS SE2016-Lanjutan, untuk data UMK/UMB yang lebih berkualitas
Pelatihan Petugas Susenas Maret 2018 BPS Kab Rembang “Bersama Menuju Data Susenas yang Berkualitas”
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik
Kabupaten RembangJl. Pemuda Km. 1
Rembang - Jawa Tengah
Indonesia
59218
Telp/fax. (0295) 691040
Email : bps3317@bps.go.id
Tentang Kami