26 Juni 2020 | Kegiatan Statistik
Bulan berganti bulan, tidak terasa KSA mulai (lagi)
dijalankan. Tepatnya di Minggu ke-3 atau 7 (tujuh) hari terakhir setiap bulannya
petugas KSA mulai berjibaku kembali ke area persawahan, tegalan dan masih tetap
bersahabat dengan teriknya panas, hujan, lumpur, semak belukar dan bahkan binatang
melata.
Survei KSA merupakan inovasi pengukuran luas panen dalam rangka perbaikan data
produksi tanaman pangan yang melibatkan BPS, Kementerian Pertanian, Badan
Informasi Geospasial, BPPT, Badan Pertanahan Nasional, dan Lembaga Penerbangan
dan Antariksa Nasional.
Dengan metode KSA
diharapkan mampu memperbaiki metode pengumpulan data luas panen yang didasarkan
pada hasil pandangan mata petugas pengumpul data (eye estimate) sehingga mampu
menjawab penyediaan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu untuk
mendukung perencanaan Program Ketahanan Pangan Nasional.
Dalam kegiatan ini, setiap
pencacah mengerjakan 4-5 segmen dan setiap segmen terdapat 9 subsegmen. Pencacah
akan melakukan mengamati fase pertumbuhan padi setiap sub segmen. Fase
pertumbuhan padi terdiri dari vegetatif awal, vegetatif akhir, generatif,
panen, persiapan lahan, puso, lahan sawah ditanami bukan padi, dan bukan sawah.
Petugas dibekali
aplikasi berbasis andorid, yaitu aplikasi KSA untuk menentukan fase tumbuh dan
akan mengambil gambar dengan aplikasi tersebut dan langsung di upload di server
KSA, sehingga penentuan fase tumbuh tanaman padi oleh petugas dibuktikan juga
dengan gambar visual. Jadi petugas
harus betul-betul mendatangi lokasi pengamatan.
Dengan metode KSA diharapkan data luas
panen menjadi lebih akurat dan tepat waktu. Melalui informasi fase amatan
KSA juga dapat diketahui perkiraan panen
sampai beberapa bulan ke depan. Tentunya ini sangat bermanfaat untuk pemerintah
dalam menentukan kebijakan program pangan nasional.
Di tengah pandemi
COVID-19 yang sudah melanda sekitar 4 bulanan lebih, BPS tetap melaksanakan
kegiatan lapangan KSA dengan diberikan perpanjangan jadwal pelaksanaan, yang
semula deadline setiap akhir bulan, dan sekarang (saat pandemi) deadline setiap
tanggal 6 di awal bulan berikutnya. Petugas ke lapangan tetap memperhatikan
protokol kesehatan. Petugas sudah dibekali seperti penggunakan masker, memakai face
shield, dan sedia hand sanitizer. Gunakan baju lengan panjang, sepatu, celana panjang dan
kaos tangan untuk proteksi diri.
Kegiatan
KSA ini melibatkan petugas mitra BPS sebagai pencacah lapangan yang bertugas
memotret titik amatan dan memberikan informasi fase tanaman pada saat
pemotretan dan organik BPS sebagai pencacah dan juga ada sebagai pengawas
lapangan. Tidak ketinggalan, Kepala BPS
Kabupaten Rembang, Henri Wagiyanto, S.Pt, M.Ec.Dev, MA juga turut serta
melakukan supervisi lapangan kegiatan KSA di Desa Mlatirejo, Kecamatan Bulu bersama
dengan KSK Bulu, M. Dwi Priyanto, SE.
Beliau ikut menyaksikan langsung proses pemotretan titik amatan kegiatan KSA
padi.
Kendala
yang dihadapi adalah karena Kabupaten Rembang saat ini dinyatakan
sebagai wilayah dengan Zona Merah Covid-19, ada beberapa wilayah (akses masuk ke desa)
menjadi sulit dilalui. Gang-gang kecil ditutup dan diberi ‘palang’ larangan masuk. Ini
dilakukan warga untuk mengantisipasi pencegahan penyebaran virus corona. Terpaksa
petugas harus memutar arah keluar desa untuk mencari jalan tembus ke lokasi
KSA. Ada juga beberapa petugas yang bisa masuk ke lokasi KSA dengan harus melapor
ke pihak RT setempat terlebih dulu.
Tetap semangat
temen-temen. Berjuanglah untuk negeri ini. Yakinlah bahwa melalui survei KSA ini,
langkahmu juga turut menentukan pemenuhan pangan. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan perlindungan, kesehatan, keselamatan dan kemudahan dalam menjalankan
tugas negara ini. Dan semoga pandemi COVID-19 segera berlalu. (Jq)
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik
Kabupaten RembangJl. Pemuda Km. 1
Rembang - Jawa Tengah
Indonesia
59218
Telp/fax. (0295) 691040
Email : bps3317@bps.go.id
Tentang Kami