September 27, 2017 | BPS Activities
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Indonesia, yaitu sekitar 31,86 persen (data Sakernas Februari 2017) tenaga kerja diserap oleh sektor tersebut. Hal ini mencerminkan bahwa sektor pertanian masih menjadi tumpuan bagi penduduk Indonesia dengan sumbangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2016 sebesar 13,45 persen.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu indikator yang dapat mengukur kemampuan daya beli petani sebagai salah satu pelaku utama di sektor pertanian. Salah Satu pendekatan untuk mengukur indikator daya beli petani / tingkat kesejahteraan di daerah pedesaan adalah Nilai Tukar Petani (NTP).
NTP merupakan perbandingan indeks harga komoditas pertanian yang diproduksi oleh petani terhadap indeks harga barang/jasa yang dibayar petani untuk keperluan konsumsi rumah tangga dan biaya produksi. Bahan dasar dalam penghitungan NTP adalah diagram timbang dan paket komoditas yang diperoleh dari hasil Survei Penyempurnaan Diagram Timbang (SPDT). Untuk mendapatkan diagram timbang yang sesuai dengan kondisi saat ini, BPS Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan pelatihan petugas survei penyempurnaan diagram timbang nilai tukar petani. Diselenggarakannya pelatihan ini bertujuan agar seluruh petugas lapangan dan pengolah data memiliki dan memahami konsep dan definisi serta tata cara pengisian kuesioner yang akan digunakan dalam pelaksanaan lapangan SPDT NTP 2017.
Pelatihan petugas SPDT NTP 2017di Jawa Tengah dilaksanakan di beberapa TC di Jawa Tengah. Salah satunya adalah di Training Center (TC) Semarang, yaitu di Hotel Pandanaran. Pelatihan diselenggarakan di 2 (dua) gelombang yaitu Gelombang I tanggal 17-20 September 2017 dan Gelombang II tanggal 22-25 September 2017. Peserta pelatihan berasal dari beberapa kab/kota di Jawa Tengah. Salah satunya adalah dari Kabupaten Rembang. Untuk peserta dari Kabupaten Rembang sebanyak 15 orang petugas, dimana 11 orang sebagai PCS yang seluruhnya dari mitra statistik dan 4 orang sebagai PMS (organik BPS Rembang). Sebanyak 12 orang petugas (11 PCS dan 1 PMS) mengikuti pelatihan di gelombang I dan sebanyak 3 orang (PMS) pelatihan di gelombang II.
Di TC. Hotel Pandanaran, Pembukaan pelatihan gelombang I dibuka langsung oleh Kabid IPDS BPS Provinsi Jawa Tengah, Marsudijono, S.Si, MM dan di gelombang II dibuka oleh Kabag Tata Usaha, Atas Parlindungan Lubis, S.Si, M.Si.
Dalam sambutannya, Kabag Tata Usaha BPS Provinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa hasil pendataan SPDT NTP ini akan digunakan sebagai suatu paket komoditas dan nilai penimbang tahun dasar dalam penyusunan NTP selama 5 tahun ke depan. Sehingga diharapkan data yang dihasilkan menunjukkan nilai pengeluaran dan pendapatan yang sesuai dengan karakteristik rumah tangga dan subsektornya. Beliau juga mengharapkan kepada seluruh petugas SPDT-NTP 2017 untuk senantiasa bekerja secara benar dan optimal di lapangan, agar nantinya data yang dihasilkan dapat mencerminkan kondisi lapangan yang sebenarnya dan tentunya kualitas data tetap menjadi tolok ukur dalam pendataan survei ini.
Semoga dengan pelatihan ini akan menjadi bekal dan pedoman bagi petugas yang nantinya dapat diterapkan di lapangan. Harapannya semoga pelaksanaan pendataan SPDT-NTP 2017 di Jawa Tengah dan di Kabupaten Rembang khususnya dapat berjalan dengan lancar, selesai tepat waktu dan data yang dihasilkan nantinya dapat bermanfaat bagi pemerintah dalam mengukur tingkat kesejahteraan petani. (SR)
TETAP SEMANGAT dan salam PIA…
Related News
Data Collection Survey Completion Diagram Weigh Farmers Exchange Rate Year2017 BPS Kabupaten Rembang
SPDT-NTP Processing 2017 BPS Kabupaten Rembang
Training of Intercensal Agricultural Survey Officers (SUTAS) 2018
Training of Nusantara Tourist Survey Officers (Wisnus) 2018
Training Officer: Business Cost Structure Survey of Food Crops and Livestock (SOUT 2017)
BPS-Statistics Indonesia
Badan Pusat Statistik
Kabupaten RembangJl. Pemuda Km. 1
Rembang - Jawa Tengah
Indonesia
59218
Telp/fax. (0295) 691040
Email : bps3317@bps.go.id
About Us