Survei Harga NTPHP 2015 Kabupaten Rembang

    Setelah sebelumnya menjalin kerjasama menghitung Nilai Tukar Petambak Garam (NTPG), pada tahun 2015 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menjalin kerjasama dengan BPS untuk menghitung Nilai Tukar Pengolah Hasil Perikanan (NTPHP). NTPHP dapat menjadi salah satu proxy untuk melihat tingkat kesejahteraan rumah tangga pengolah hasil perikanan. NTPHP merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima rumah tangga pengolah hasil perikanan (It) dengan indeks harga yang dibayar rumah tangga pengolah hasil perikanan (Ib).
    Data yang digunakan dalam penghitungan It dan Ib diperoleh melalui survei harga secara bulanan, dengan mengumpulkan data harga produsen dan harga eceran komoditas/jasa yang merupakan bagian biaya proses produksi (HP-PHP) serta data harga konsumen berbagai komoditas dan jasa yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga pengolah hasil perikanan (HK-PHP). Responden kegiatan ini adalah rumah tangga pengolah hasil perikanan di kecamatan sampel, pedagang yang menjual alat-alat produksi pengolahan hasil perikanan, usaha jasa persewaan tempat usaha, usaha jasa persewaan alat-alat produksi pengolahan hasil perikanan, usaha jasa angkutan, buruh dan lain-lain yang berkaitan dengan proses produksi pengolahan hasil perikanan. Selain itu juga pedagang eceran makanan dan non makanan yang berusaha baik di dalam pasar maupun yang berada di sekitar pasar terpilih, termasuk juga jasa dokter, puskesmas, pangkas rambut dan lain-lain.
    Sub sektor perikanan pada 2013 menghasilkan nilai tambah sebesar 358,23 milyar rupah atau 5,44 persen dari PDRB Kabupaten Rembang. Sedangkan sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau yang diantaranya mencakup industri pengolahan hasil perikanan menghasilkan balas jasa produksi sebesar 66,42 milyar rupiah atau 2,38 persen dari PDRB Kabupaten Rembang. Dalam lima tahun terakhir pertumbuhan subsektor perikanan berfluktuasi. Pada tahun 2009 tumbuh 0,45 persen kemudian mengalami kontraksi (-2,98 persen) dan tumbuh lagi di dua tahun berikutnya (5,27 persen dan 5,78 persen). Pada tahun 2013, sub sektor perikanan kembali mengalami kontraksi (-0,09 persen). Sementara untuk sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau pada tahun 2009 tumbuh 2,48 persen kemudian pada tahun 2013 tumbuh sebesar 7,22 persen.
     Kabupaten Rembang dengan potensi laut yang dimiliki sangat berharap terhadap pemanfaatan potensi tersebut. Data NTPHP pada akhirnya diharapkan dapat menjadi input berharga untuk menentukan kebijakan yang tepat sasaran dan akurat di sub sektor perikanan dan sub sektor yang terkait lainnya. (CAR)